
Harga Saham Meroket 289%, Ini Penjelasan Sky Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen perusahaan energi dan panel surya milik keluarga Tandiono, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) memberikan tanggapan terkait volatilitas harga saham perseroan yang naik sampai 289%.
Kenaikan harga saham perseroan yang signifikan itu membuat otoritas bursa kembali melakukan suspensi saham JSKY sejak sesi pertama perdagangan Senin (21/9/2020).
Christopher Liawan, Komisaris Sky Energy menjelaskan, kenaikan harga saham yang naik sangat signifikan ini ditengarai sebagai respons positif investor atas pemberitaan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) yang berencana membawa anak usahanya, PT Hidrotech Metal Indonesia melantai di bursa saham Kanada.
Seperti diketahui, PT Trinitan Global Pasifik adalah pemegang saham perseroan. "Strength poin mengapa saham kita signifikan di luar pertanggungajawaban RUPSLB, kita punya IPO, yang menurut saya diterima publik," kata Christopher Liawan, dalam paparan publik insidentil secara daring, Selasa (22/9/2020).
"Ditambah program pemerintah yang mendukung kita punya bisnis tahun depan dan tahun ini pada umumnya," paparnya lagi.
Selain itu, sentimen positif lainnya yang mendorong kenaikan harga saham JSKY adalah rencana perseroan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau rights issue.
Sky Energy berencana menerbitkan sebanyak 199 juta saham baru atau setara 9% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
"Target yang dihimpun Rp 99 miliar. Tujuan penggunaan murni untuk working captal pabrik yang baru," kata dia.
Guna memuluskan rencana tersebut, JKSY akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Oktober 2020 mendatang.
Sekadar informasi, JSKY merupakan perusahaan energi milik keluarga Tandiono, bersama dengan PURE. Perusahaan ini tercatat di bursa pada 28 Maret 2018 dengan menawarkan saham di pasar perdana senilai Rp 400/saham.
Mengacu data BEI, saham JSKY sepekan naik 39,62%, sebulan terakhir meroket 289,47%, dan 3 bulan terakhir "terbang" 270% dengan kapitalisasi pasar Rp 601,63 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meroket 289%, Saham JSKY Kena Suspensi Lagi Hari Ini!