
RI Mau Resesi, Dolar AS Coba Dekati Rp 14.800!

Well, rupiah memang satu-satunya mata uang Asia yang melemah di hadapan greenback. Bahkan hampir seluruh mata uang Benua Kuning menapaki jalur merah. Namun berbagai sentimen negatif dari dalam negeri itu membuat rupiah jadi yang terlemah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 13:02 WIB:
Pelaku pasar sedang menjaga jarak dengan aset-aset berisiko. Pasalnya, perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) semakin mengkhawatirkan.
Kini Eropa yang sedang menjadi sorotan. Penambahan jumlah pasien di Prancis, Austria, dan Belanda mencatatkan rekor tertinggi. Negara tetangga seperti Jerman pun mulai cemas.
"Cepat atau lambat, Jerman akan menerima kasus impor (imported case) dari negara-negara tersebut," keluh Jens Spahn, Menteri Kesehatan Jerman, seperti dikutip dari Reuters.
Lonjakan kasus corona membuat sejumlah kota di Eropa kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing). Madrid, ibu kota Spanyol, membatasi aktivitas masyarakat di sejumlah distrik yang mencatatkan kenaikan jumlah pasien signifikan.
Di Prancis, Kota Nice mulai melarang warga berkumpul lebih dari 10 orang pada pekan ini. Sebelumnya, Kota Marseille dan Bordeaux menerapkan kebijakan serupa.
"Pasar keuangan dunia sudah cukup lama menikmati likuiditas yang berlimpah, jadi tidak heran kalau untuk beberapa saat terjadi pembalikan. Ditambah lagi ada gelombang serangan virus corona di Eropa yang menambah rasa tidak nyaman," kata James Rosenberg, Advisor di EL&C Beillieu yang berbasis di Sydney, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kegiatan publik yang kembali 'dikunci' membuat prospek pemulihan ekonomi menjadi samar-samar. Perkembangan ini membuat investor memilih bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang tidak menjadi pilihan, sehingga mata uang Asia kekurangan 'darah' dan melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
