Internasional

OMG! Wall Street Kebakaran Lagi, Dow Turun 500 Poin

sef, CNBC Indonesia
22 September 2020 07:20
FILE -In this June 16, 2020 file photo, a sign for a Wall Street building is shown in New York. Earnings reporting season is about to get underway for big companies, and the forecasts are grim. Wall Street expects S&P 500 companies to report profits plunged by the most since the depths of the Great Recession during the second quarter. Earnings reports tend to matter deeply to investors because stock prices track the path of earnings over the long term.   (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan Senin (21/9/2020). Kekhawatiran tentang lonjakan kasus corona dan kemungkinan minimnya stimulus membebani ekuitas.

Dow Jones Industrial Average turun 1,8% atau 510 poin ke 27.147,70. Sementara S&P 500 turun 1,2% ke 3.281,06 dan Nasdaq turun 0,1% ke 10.778,80.



Lonjakan kasus Covid-19 di Prancis, Inggris dan negara-negara lain telah membuat wacana pembatasan kembali. Ini membebani sentimen investor.

Harapan akan putaran lain dari stimulus AS juga terpukul karena kematian Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg. Kematian Ginsburg diperkirakan akan semakin memanaskan pertempuran politik di AS.



Ia adalah seorang liberal. Presiden AS Donald Trump disebut akan berupaya memperketat cengkraman di pengadilan dengan menunjuk kelompok konservatif sebagai penggantinya.

"Kemaian Ginsburg berarti panggung politik sekarang tampak lebih bermusuhan, mengurangi kemungkinan kesepakatan stimulus diselesaikan," ujar JJ Kinahan dari TD Ameritrade dalam sebuah catatan, dikutip dari AFP.

Kemarin, saham bank-bank besar juga jatih menyusul penyelidikan Buzzfeed News dan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional tentang aliran uang yang terkait dengan perang narkoba dan aktivitas terlarang lainnya melalui sistem keuangan. Bank of America, Citigroup dan JPMorgan Chase semuanya merosot setidaknya 2%.

Namun saham teknologi seperti Microsoft melonjak 1,1% setelah mengumumkan akan mengakuisisi ZeniMax Media seharga US$ 7,5 miliar. Ini akan memberi kekuatan baru pada Xbox, jelang pertempuran sengit di pasar konsol game baru.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular