
Politik AS Memanas, Dow Terindikasi Drop 500 Poin di Opening

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (21/9/2020) ambruk ke jalur merah, di tengah kekhawatiran seputar prospek stimulus dan dugaan aliran dana mencurigakan di bank-bank besar global.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average anjlok parah, mengindikasikan koreksi pada pembukaan nanti sebesar 500 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq juga kompak terjerembab di zona merah.
Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq terkoreksi untuk pekan ketiga berurut-turut, menjadi koreksi mingguan yang terpanjang sejak 2019. Saham teknologi menjadi pemicunya seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Alphabet (induk Google) dan Microsoft.
"Agar pasar bisa mencapai level-level seperti sekarang, pelaku aksi beli harus terus masuk ke sektor teknologi dalam 10 hari ke depan," tutur Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, dalam pernyataan resmi yang dikutip CNBC International.
Pelaku pasar memantau perkembangan di Washington di mana para politisi berupaya mencapai kesepakatan terkait paket stimulus. Pembicaraan antara Partai Republik dan Demokrat telah menemui kebuntuan sejak Juli.
Presiden AS Donald Trump pekan lalu mensinyalkan bahwa dia ingin paket ekonomi yang lebih besar nilainya, yang merupakan aspirasi politik partai oposannya. Namun, nasib stimulus kian kabur setelah Trump mengatakan ingin mengusulkan pengganti Hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg, yang akan habis masa jabatannya.
Pertarungan antara kedua kubu terkait posisi hakim agung tersebut diyakini bakal menempatkan stimulus menjadi prioritas kedua karena fokus politisi Washington akan tersedot di Hakim Agung tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Menguat Lagi Jelang Rilis Tenaga Kerja AS