Diminta Erick Bangun Pabrik Paracetamol, Begini Respons KAEF

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 September 2020 11:09
Erick Tohir di kimia farma. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Foto: Erick Tohir di kimia farma. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menyiapkan rencana bisnis untuk pembangunan pabrik paracetamol seperti yang dimandatkan oleh Kementerian Badan Usaha MIlik Negara (BUMN). Pembangunan pabrik ini ditujukan untuk menurunkan ketergantungan bahan baku impor dari luar negeri.

Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan rencana ini akan segera direalisasikan, namun tak menyebut kapan waktu spesifik pelaksanaannya.

"Untuk pembangunan pabrik paracetamol, seluruh analisa kajian sudah ada dan akan segera kita realisasikan guna mengurangi ketergantungan impor Bahan Baku Obat khususnya Paracetamol," kata Ganti kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/9/2020).

"Kita juga konsolidasikan cluster [BUMN] kesehatan, yakni menggabungkan Bio Farma dan fokuskan Kimia Farma dan Indofarma akan fokus pada kimia. Tapi juga menekan kebutuhan impor obat-obatan, kita akan bangun pabrik paracetamol yang selama ini diimpor," kata Erick Thohir, Menteri BUMN pekan lalu.

Erick mengatakan, di bawah Kementerian BUMN, pemerintah akan terus melakukan transformasi, agar perusahaan pelat merah ke depan bisa lebih efisien, transparan.

Dalam holding kesehatan ini, Erick akan berfokus untuk menekan kebutuhan impor obat-obatan dengan melakukan pemenuhan bahan baku dari dalam negeri.

Dalam literatur kesehatan disebutkan parasetamol atau asetaminofen merupakan obat analgesik dan antipiretik yang populer digunakan untuk meredakan sakit kepala dan nyeri ringan, serta demam.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Kas Kimia Farma Naik 300% Jadi Rp2,15 T, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular