
Meski Menguat, IHSG Gagal Kembali ke Level Sebelum PSBB Ketat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham nasional sepekan ini berhasil menguat di tengah tren koreksi global, meski belum bisa kembali ke level pra-pengumuman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat pada Rabu pekan lalu (9/9/2020).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan (19/9/20) ditutup naik tipis, sebesar 0,4%, ke level 5.059,223. Namun secara mingguan, IHSG terhitung masih menguat sebesar 0,85% jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu di level 5.016,712.
Sayangnya, kenaikan sepekan tersebut belum bisa mengembalikan IHSG ke level Rabu pekan lalu, sebelum pengumuman PSBB pada Kamis. Saat itu, indeks acuan bursa nasional berada di level 5.149,376.
IHSG memang menguat 2,9% pada Senin, tetapi kemudian tertekan di tengah pengumuman Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 4%. Tekanan rupiah sejak awal kuartal III-2020 mempersulit penurunan suku bunga acuan tersebut, meski perekonomian dibayangi risiko resesi.
Hal ini membuat pelaku pasar bertaruh bahwa pemulihan ekonomi bakal kian panjang karena otoritas moneter tak memberikan insentif tambahan. Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat (AS) masih tertekan akibat aksi jual saham teknologi.
Di sisi lain, kasus Covid-19 telah melampaui angka 30 juta di seluruh dunia, merenggut 946.000 jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan adanya "situasi yang sangat serius" di Eropa menyusul lonjakan kasus yang memicu pemberlakuan karantina wilayah (lockdown).
Investor asing cenderung keluar dari pasar dengan mencatatkan penjualan bersih (net sell) di pasar regular sebesar Rp 3,75 triliun. Nilai transaksi sepekan mencapai Rp 40,7 triliun, sebanyak 3,2 juta kali dengan 61,5 miliar saham berpindah tangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Saham & Obligasi Pekan Ini Kompak Menguat