Round Up Sepekan

Tercium Tanda Cuan, IHSG Sukses di Zona Hijau Pekan Ini

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 February 2021 13:10
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham sukses bertahan di zona hijau sepanjang perdagangan pekan ini, meski investor asing melakukan aksi jual masif di tengah minimnya katalis positif di bursa domestik.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini melesat 1,15% atau 70,8 poin dari posisi akhir pekan lalu ke 6.222,521 pada penutupan Kamis (11/1/2021). Bursa libur pada Jumat untuk memperingati hari raya Tahun baru China (Imlek).

Nilai perdagangan selama sepekan tercatat sebesar Rp 72,1 triliun, dengan 75,2 milir saham berpindah tangan sebanyak 6,6 juta kali. Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 573,8 miliar.

Hanya satu dari 4 hari perdagangan sepekan ini yang diwarnai dengan koreksi bursa, yakni pada Selasa, sebesar 0,44% atau 27,2 poin. Koreksi tersebut tidak cukup menggerogoti reli Senin yang mencapai 57,1 poin.

Pada awalnya IHSG mendapatkan katalis positif dari rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang membaik, dari level 92 pada November menjadi 96,5 pada Desember. IKK menggunakan batas 100, di mana level di bawah itu mengindikasikan pesimisme sedangkan dia tas itu mengindikasikan optimisme belanja.

Artinya, pesimisme masyarakat masih ada dalam memandang outlook ekonomi, tetapi tidak seburuk pada bulan sebelumnya sehingga ada harapan bahwa konsumsi sudah membaik mulai Januari. Perbaikan konsumsi akan sangat membantu pemulihan ekonomi nasional, mengingat belanja masyarakat menyumbang 57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran.

Namun aksi ambil untung langsung menerpa sehari kemudian, dengan pemodal asing membukukan net sell hingga Rp 533 miliar. Mereka masih mengkhawatirkan penanganan pandemi di Indonesia karena vaksinasi yang berjalan lambat baru sekitar 1 juta orang, dari 256 juta rakyat Indonesia.

Meski demikian, pemodal kembali memburu saham unggulan dua hari perdagangan setelah itu, dengan mendompleng sentimen positif dari bursa global terutama Amerika Serikat (AS) yang kian dekat meneken stimulus pandemi senilai US$ 1,9 triliun.

Pemodal juga menyambut positif fakta melandainya temuan kasus baru virus Corona dalam tiga hari berturut-turut, di kisaran 8.000 per hari (dari biasanya 10.000), meski masih ada ancaman kenaikan ketika libur Imlek berlangsung yang berpeluang memicu munculnya klaster keluarga sebagai pusat-pusat penyebaran.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Menguat, IHSG Gagal Kembali ke Level Sebelum PSBB Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular