
Mulai Ramai, Ini Pesan Erick ke Penumpang & Pengelola Bandara

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan menjadi sektor yang menerima dampak pandemi paling besar karena masyarakat tidak melakukan perjalanan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, setelah dibukanya kembali perjalanan udara jumlah penumpang pesawat juga makin meningkat.
Menteri Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan jumlah penumpang yang menggunakan pesawat terus meningkat jumlahnya. Untuk itu penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang paling penting dilakukan oleh operator bandara, seperti PT Angkasa Pura II (Persero).
"Penumpang pesawat memang perlahan mulai meningkat, sehingga protokol kesehatan menjadi hal paling utama yang harus dijalankan. Itu sudah menjadi syarat mutlak bagi pengelola bandara dan maskapai jika ingin terus berkembang. Ini harus menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat kita ke depan," kata Erick dalam siaran persnya, Jumat (18/9/2020).
Dia mengatakan saat pandemi seperti sekarang ini, sudah seharusnya manajemen bandara melakukan inovasi dalam membantu mensosialisasikan pentingnya memakai masker, mencuci tangan, physical distancing, dan penerapan protokol kesehatan lainnya.
Namun demikian, pada September ini jumlah penumpang pesawat di banyak bandara kembali anjlok. Grafik menurun ini tercatat pada September 2020, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Padahal, selepas pembukaan ekonomi pada Juni 2020, penumpang pesawat mulai merangkak naik.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menyebut, data kenaikan jumlah penumpang di Juni, Juli hingga Agustus cukup bagus. Namun tren itu mandek di September 2020.
"Kalau dilihat trennya setelah Agustus, September naiknya berat banget ya, kecil sekali. Tidak signifikan kalau dibanding bulan-bulan sebelumnya," kata Novie dalam webinar yang diselenggarakan INACA, Jumat (18/9/2020) malam.
Bahkan, lanjutnya, Bali yang rata-rata pergerakan pesawat mencapai 450-500 penerbangan per hari, kini hanya terealisasi sekitar 25%. Adapun di Bandara Soekarno-Hatta, dia bilang bahwa traffic pergerakan penumpang relatif stabil di angka 450-500 penerbangan per hari.
"Kami harap trennya tidak pelan, tentu saja membutuhkan kerja keras kita bersama memperbaiki sana sini, memperbaiki komunikasi publik kita kepada semua kalangan masyarakat dengan mencari komunikasi efektif yang bisa jangkau konsumennya dan beri image lebih baik lagi buat konsumen-konsumen kita," kata Novie.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Dia menegaskan bahwa pada saat pembatasan ketat terjadi di Mei sampai Juni, jumlah perjalanan anjlok drastis.
"Kemudian pick up lagi pada Juli dan Agustus. September sebenarnya situasinya mulai membaik tapi harus kita maklumi saat pemerintah mengambil keputusan untuk PSBB dan saat ini memang ada impact terhadap traffic," kata Awaluddin
Di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II, tercatat secara bulanan dari Mei ke Juni penumpang tumbuh 466,2%. Kemudian dari Juni ke Juli, naik lagi 135%. Selanjutnya dari Juli ke Agustus masih positif 35,5%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Lagi Sulit, Tarif Damri Bandara Terbang Tinggi