Bos Gudang Garam Bangun Bandara, Sahamnya Kok Ambles 25%?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rokok milik Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam (GGRM), lewat anak usahanya sedang menyelesaikan proses pembangunan Bandara Dhoho di Kediri. Meski demikian harga saham perusahaan masih tidak kunjung pulih dan malah ambles 24,82% dalam tiga bulan terakhir.
Diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, bandara ini merupakan yang pertama kali dibangun oleh swasta, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bandara Internasional Dhoho Kediri yang akan dijadikan sebagai embarkasi haji maupun umrah di Jawa Timur ini dikelola oleh PT Surya Dhoho Investama anak usaha dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan diharapkan bakal beroperasi pada Oktober 2023.
Selain pendirian bandara, Grup Gudang Garam juga telah melakukan sejumlah ekspansi bisnis lainnya di luar bisnis utama rokok yang telah membesarkan nama perusahaan.
Gudang Garam (GGRM) diketahui masuk ke bisnis pengelolaan jalan tol pada akhir tahun 2020 dengan mendirikan anak usaha baru yakni PT Surya Kertaagung Toll (SKA) dan kala itu disebut-sebut berencana membangun Tol Kediri-Tulungagung.
Berdasarkan keterangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), GGRM bersama dengan PT Suryaduta Investama masing-masing dengan kepemilikan saham 99,9% dan 0,1% atas SKA, memutuskan untuk melakukan penambahan modal dasar pada SKA.
Modal dasar SKA yang sebelumnya sebesar Rp 500 miliar dinaikkan menjadi Rp 3 triliun dan modal ditempatkan dan disetor yang awalnya sebesar Rp 500 miliar dinaikkan menjadi sebesar Rp 1 triliun atau sebanyak 1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham.