
Gudang Garam Kerja Samakan Bandara Dhoho 50 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melakukan penandatanganan perjanjian Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara baru di Kabupaten Kediri, provinsi Jawa Timur. Adapun perjanjian tersebut ditandatangani pada 7 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/9/2022), penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan melalui anak usahanya, yaitu PT Surya Dhoho Investama (SDHI) yang sahamnya dimiliki 99,99% oleh perusahaan.
"Surya Dhoho Investama selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) KPBU dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK)," tulis manajemen GGRM, dikutip Jumat (9/9/2022).
Penandatangan perjanjian KPBU tersebut merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya perseroan sebagai Badan Usaha Pemrakarsa oleh Kementerian Perhubungan berdasarkan surat nomor : PL.101/1/9 PHB 2021, tanggal 1 Maret 2021 terkait persetujuan studi kelayakan proyek kerja sama pemerintah dengan KPBU bandar udara baru di Kediri.
Kemudian, berdasarkan pengumuman hasil pengadaan BUP KPBU pada tanggal 29 Juli 2022, telah menyampaikan penunjukan langsung KSO PT Gudang Garam Tbk dan PT Angkasa Pura I (Persero) dalam proyek KPBU Bandar Udara baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Yang kemudian ditindaklanjuti oleh Perseroan dengan ditetapkannya SDHI sebagai BUP KPBU bandar udara di Kabupaten Kediri, Jawa Timur," ungkap manajemen.
Adapun berdasarkan perjanjian KPBU tersebut, jangka waktu kerja sama adalah 50 tahun sejak tanggal operasi komersial tahap I.
Manajemen menyebut, hal tersebut tidak akan berdampak pada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Seperti diketahui, Pembangunan Bandara Internasional Dhoho, Kediri tengah dipacu. Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan pengoperasian bandara ini ditargetkan mulai Oktober 2023.
Adapun bandara yang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp 6 triliun ini memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi, yang diproyeksikan berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.
Nantinya bandara ini juga akan dijadikan sebagai embarkasi haji maupun umrah di Jawa Timur.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Bites: Rapor Kinerja PLN & GGRM Tebar Dividen Jumbo