Siap-siap! Anak Usaha Telkom Mitratel Bakal IPO

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 September 2020 17:17
Telkom Landmark Tower building, the headquarters of Indonesia's largest telcommunications services company PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), is seen in Jakarta, April 30, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu anak usaha BUMN PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hanya saja periode pencatatan saham perdana ini belum diungkapkan secara detail.

Anak usaha yang dimaksud ialah PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel. Rencana tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.

Mitratel adalah salah satu anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Mitratel mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak 2008.

Situs resminya mencatat, sampai saat ini, Mitratel telah mengelola lebih dari 16.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua operator seluler Indonesia diklaim telah menjadi tenant dengan menempatkan perangkat BTS0nya di menara Mitratel.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan bahwa IPO dan strategic partnership memang bakal jadi bagian penting dalam rencana bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah.

"Ke depan juga dalam berbagai klaster yang ada kita akan melakukan IPO dan strategic partnership. Sebagai contoh di Pertamina itu upstream holding. Di Telkom di menara itu ada Mitratel akan ada IPO," kata Tiko dalam acara HSBC Economic Forum bertajuk 'Orchestrating the next move: Transforming Indonesia into Asia's next supply chain hub' yang berlangsung secara virtual, Rabu (16/9/2020).

Langkah ini diambil sebagai bagian dari program BUMN untuk meningkatkan value creation. Selain itu, pihaknya ingin perusahaan pelat merah menjadi lokomotif untuk mendongkrak ekonomi.

"Tapi lokomotifnya ini bukan untuk BUMN, tapi untuk juga mengangkut penumpang-penumpang dari seluruh sektor ekonomi yang lain termasuk swasta dan luar negeri," kata mantan Dirut PT Bank Mandiri Tbk ini.

Dia mengakui, pengelolaan BUMN dengan jumlah yang cukup banyak dan beragam punya tantangan tersendiri.

"Dan memang tantangannya besar. Namun kami meyakini dengan model transformasi ekonomi yang kita sedang jalankan ini insya Allah dalam 3-5 tahun ke depan kita bisa benar-benar create economic engine yang mampu membawa Indonesia untuk maju ke next level," tandasnya.

Karena itu, dia juga menekankan bahwa BUMN di bawah Menteri Erick Thohir sangat terbuka kepada kerja sama dengan swasta dan berbagai pihak termasuk investor asing.

"Jadi saat ini cukup banyak transaksi transaksi yang kita membuka diri kita untuk bisa kerja sama dengan private maupun pihak asing. Sebagai contoh saat ini ada tender untuk Bandara Kualanamu dimana kita invite investor untuk kerja sama di Bandara Kualanamu, di bandara Lombok juga," urainya.

Terkait dengan wacana IPO Mitratel ini sebelumnya sudah berembus jauh-jauh hari. Bahkan pada Juli 2011, Detik.com, pernah melaporkan bahwa rencana IPO Mitratel akan terlaksana pada semester II-2012. Tapi anak usaha Telkom ini harus mengejar 3.000 menara sebelum perseroan menawarkan sahamnya kepada publik.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Telkom Makin Kencang Dengan IPO Mitratel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular