
Tak Usah Ragu Borong Saham Hari Ini, IHSG Bakal Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Arah kinerja bursa saham domestik berpeluang keluar dari tekanan pada perdagangan hari ini, Rabu, 16 September 2020.
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditopang penguatan kurs Rupiah dan kinerja Wall Street yang hijau serta bursa asia yang juga hijau pagi ini.
Pada Selasa kemarin, IHSG melemah 1,18% di level 5.100,86 merespons data impor yang lebih buruk dari perkiraan pasar.
PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen dari dalam negeri bersumber dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta bakal kian menekan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III di kisaran 0 persen -2,1%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan cenderung pada batas bawah proyeksi yang telah disampaikan, yakni minus 2,1%.
Di sisi lain, Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5,3% pada 2021 setelah mengalami pukulan berat akibat pandemi Covid-19 tahun ini. Pada 2020, ekonomi Indonesia diperkirakan akan terkontraksi -1,0 persen.
"Kontraksi ini merupakan yang pertama kalinya sejak krisis finansial di Asia pada 1997-1998," urai Valbury Sekuritas, Rabu (16/9/2020).
Valbury memperkirakan, ada peluang bagi IHSG menguat pada rentang support 5.066/5.030/4.970 dan resistance 5.162/5.222/5.258 yang terutama ditopang oleh sentimen menguatnya Dow Jones dan investor global tengah fokus pada pertemuan bank sentral Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris.
Sementara itu, MNC Sekuritas menilai, penguatan IHSG sudah cenderung terbatas dan rentan untuk terkoreksi. MNC Sekuritas menginformasikan dan ingatkan bahwa masih ada gap yang terbentuk di area 5.016-5.059, di mana gap tersebut menjadi area koreksi minimal IHSG.
"Tetap waspadai akan adanya koreksi lanjutan pada IHSG untuk membentuk wave [v] pada skenario biru ke arah 4.500-4.650, apabila IHSG kembali terkoreksi agresif ke bawah 4.753," ungkap MNC Sekuritas.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga