
Mau Menguat Lagi, IHSG Harus Lewati "Tembok Tebal" Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,18% ke 5.100,865 pada perdagangan Selasa kemarin. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih hingga Rp 1 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,9 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka impor Indonesia pada Agustus 2020 sebesar US$ 10,74 miliar. Turun 24,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan impor mengalami kontraksi 18,78% YoY. Sedangkan konsensus versi Reuters memperkirakan kontraksi yang lebih dalam yaitu mencapai 20,58% YoY.
Impor yang merosot tajam berarti permintaan dari dalam negeri belum pulih, artinya roda bisnis masih berjalan lambat. Sehingga resesi sepertinya hampir pasti terjadi di kuartal III-2020. Aksi jual pun menerpa IHSG kemarin.
Sementara bursa saham AS (Wall Street) yang menguat lagi, meski tipis, pada perdagangan Selasa waktu setempat bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia termasuk IHSG pagi ini, Rabu (16/9/2020). Pelaku pasar berfokus pada bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis dini hari besok.
Secara teknikal, level 5.163 terbukti menjadi "tembok tebal" alias resisten yang kuat menahan penguatan IHSG.
Level tersebut merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada grafik harian, sehingga menjadi resisten/support yang kuat. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator stochastic pada grafik harian sudah naik dari wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara itu melihat grafik 1 jam, indikator stochastic sudah keluar dari wilayah overbought, sehingga tekanan turun sedikit mereda. Resisten terdekat kini berada di 5.130, jika berhasil dilewati IHSG berpeluang menguat kembali menuju 5.163. Untuk menguat lebih jauh, IHSG perlu melewati "tembok tebal" tersebut.
Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko melemah ke support terdekat di kisaran 5.070. Jika support tersebut ditembus, IHSG berisiko melemah ke 5.040.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah