Erick Thohir: Kimia Farma Sudah Produksi Avigan, Setop Impor!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 September 2020 14:22
Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian staisun terpadu Tanah Abang, Rabu (17/6/2020) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah mampu melakukan produksi favipiravir dengan merek jual Avigan di dalam negeri. Obat ini merupakan salah satu obat yang dijadikan sebagai terapi penyembuhan untuk pasien Covid-19.

Favipiravir adalah sejenis obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis virus tertentu seperti influenza. Hal ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir dalam acara webinar yang digelar Selasa (15/9/2020).

"Kimia Farma sudah bisa produksi Avigan, yang selama ini impor. Masuk kategori favipiravir, [kini Kimia Farma] sudah bisa buat sendiri," kata Erick.

Dia menyebutkan, dengan adanya kemampuan perusahaan dalam negeri untuk memproduksi obat ini di dalam negeri artinya, produsen farmasi dalam negeri sudah mulai mengurangi ketergantungan Indonesia untuk terus mengimpor obat-obatan tersebut.

"Sudah bisa buat sendiri karena sudah bisa buat sendiri karena gak mau bergantung kepada bahan baku impor," imbuhnya.

Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa Avigan ini sebelumnya diproduksi oleh Fujifilm Toyama Chemical Jepang.

Selain Avigan versi generik, pemerintah juga akan memproduksi Tamiflu dan Oseltamivir sebanyak 480.000 buah. Obat ini akan digunakan untuk penanganan pasien Covid-19.

Sebagai catatan, Avigan, salah satu dari jenis favipiravir memang 'naik panggung' setelah menjadi pemberitaan karena bisa menyembuhkan Covid-19. Indonesia pun telah mengimpor obat ini beberapa waktu lalu.

Avigan yang mendapat izin untuk digunakan di Jepang pada tahun 2014 itu awalnya dikenal sebagai obat flu dan pernah dipakai untuk mengobati Ebola. Namun dalam beberapa kali penelitian, obat ini belum efektif menyembuhkan Covid-19.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ultimatum Erick ke Oknum Nakal BUMN: Tak Ada Toleransi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular