
Waduh! 3 Pejabat Emiten Ini Resign Bareng, Ada Apa ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen kain ban, benang nylon dan polyester, PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) mengungkapkan bahwa perseroan sudah menerima pengunduran diri dari tiga pejabat perusahaan secara sekaligus yakni komisaris, direktur utama, dan direktur independen perusahaan.
Reyvia Fitri, Sekretaris Perusahaan BRAM, mengatakan pada 11 September lalu, perseroan sudah menerima surat pengunduran diri dari Komisaris BRAM Ibrahim Özgur Yildirim, Direktur Utama Mehmet Zeki Kanadikirik, dan Direktur Independen Mehmet Tanju Ula.
Ketiganya adalah warga negara Turki. "Keputusan atas pengunduran diri direktur dan komisaris perseroan merupakan wewenang rapat umum pemegang saham yang rencananya akan dilangsungkan pada 19 Oktober mendatang," katanya, dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Selasa (15/9/2020).
Hanya saja tidak disebutkan secara gamblang alasan pengunduran diri ini. Ketiganya hanya penyampaikan surat resign dengan bahasa normatif dan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan selama menjabat di BRAM.
Situs resmi Indo Kordsa mencatat, Ibrahim Özgur Yildirim adalah warga negara Turki. Dia memulai karier profesionalnya di Rafine Chemicals pada 1994 dan tahun-tahun berikutnya telah bekerja di beberapa perusahaan.
Antara tahun 1998 sampai dengan 2007, Ibrahim bekerja di Sakosa sebagai Technical Engineer dan Production Engineer. Ibrahim juga ditunjuk sebagai Technical Manager Kordsa Turki pada tahun 2007.
Alumnus Sabanci University ini dipromosikan ke di Global Technology Center sebagai New Product Development Manager pada 2008. Pada 2011 Ibrahim dipromosikan menjadi Technology Development Director dan sejak Juli 2015 dia juga merangkap sebagai Composites Business Unit Leader.
Adapun Mehmet Zeki Kanadikirik, diangkat sebagai Direktur Utama BRAM pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 yang diadakan pada 25 Juni 2015.
Dia memulai karier sebagai Project Engineer-Development Engineer pada tahun 1989 di Brisa Bridgestone Sabanci Tire Manufacturing Plant A.S. Kemudian pada 1995 beliau bergabung dengan Lubrekip Yaglama Sistemleri Ve San Ltd., STI sebagai Managing Partner.
Pada 2009 dia dipromosikan menjadi Direktur Operasi Izmit Plant dan kemudian diangkat menjadi Managing Director di Thai Indo Kordsa Co. Ltd pada tahun 2015.
Selanjutnya pada 2015, alumnus Universitas Teknik Middle-East ini diangkat menjadi President Direktur BRAM dan Chief Operating Officer APAC Kordsa Global sampai saat ini.
Sementara itu, Mehmet Tanju Ula diangkat menjadi direktur independen di perusahaan pada 25 Juni 2015. Mehmet Tanju Ula memulai kariernya sebagai Design Engineer di Mobile Oil Refinery (ATAS) pada tahun 1971 dilanjutkan bekerja pada Desain dan Project Engineer di satu perusahaan sebelum dia bergabung dengan Lassa AS sebagai Manager pada tahun 1976 sampai dengan 1985.
Pada 2003 sampai dengan 2005 dia dipromosikan sebagai General Manager di Beksa AS sebelum bergabung dengan Kordsa Global AS pada 2005 sampai 2009 di mana dia pensiun. Saat ini Mehmet Tanju Ula bekerja sebagai konsultan manajemen.
BRAM adalah emiten yang didirikan pada 8 Juli 1981 dengan nama PT Branta Mulia sebagai perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara.
Situs resmi perusahaan mencatat, pada 1985, perseroan membuka pabrik kain ban pertamanya di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya kegiatan operasi secara komersial dimulai pada 1 April 1987. Saham Perseroan juga mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini BEI) di tahun 1990 dengan nama PT Branta Mulia Tbk.
Di tahun 1997, DuPont Chemical and Energy Operation Inc. mengakuisisi saham perseroan sebanyak 19,78% saham. Akuisisi tersebut memberi angin segar bagi perseroan karena kerja sama tersebut menghasilkan aliansi strategis hingga Januari 2006.
Kerjasama tersebut berakhir pada tahun 2006 ketika DuPont menjual seluruh sahamnya kepada beberapa pemegang saham pendiri Branta Mulia.
Pada 1999, perseroan mencabut pencatatan sahamnya di Bursa Efek Surabaya (BES). Perseroan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Thai Branta Mulia Co Ltd dari 49% menjadi 64,19% pada tahun 2000.
Pada 2006, Kordsa Global AS yang merupakan salah satu perusahaan dalam Turki Sabanci Holding Group, membeli 51,3% saham perseroan. Sampai dengan tahun 2018, Kordsa Global telah meningkatkan sahamnya menjadi 61,59% dan perseroan berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Tbk.
Kepemilikan saham Perseroan di PT Indo Kordsa Teijin meningkat pada 2008 menjadi 99,90% dengan membeli saham yang dimiliki oleh Teijin Fibers Limited, sehingga pada tahun 2009, PT Indo Kordsa Teijin berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Polyester (IKP).
Per Juni 2020, saham Kordsa Teknik Tekstil AŞ sebesar 61,59%, Robby Sumampow 23,92%, PT Risjadson Suryatama 5,61%, Ievan daniar Sumampow 2,87%, Iefenn Andrianne sumampow 0,98%, dan investor lainnya termasuk publik 5,03%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha & Pemilik Indo Kordsa Robby Sumampow Tutup Usia