Listing di Papan Akselerasi, Saham Planet Properindo Melesat!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
15 September 2020 09:33
PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) /Dok. BEI
Foto: PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) /Dok. BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bisnis properti, akomodasi dan manajemen perhotelan, PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 15 September 2020.

Perseroan menjadi emiten ke-46 yang tercatat di tahun ini.

Emiten bersandi PLAN ini melepas sebanyak 267,85 juta saham baru atau setara 30% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 112 per saham dan menunjuk PT Indo Capital Sekuritas selaku penjamin emisi efek.

Data perdagangan mencatat, saham PLAN dicatatkan di papan akselerasi, papan yang dikhususkan bagi perusahaan rintisan atau dengan skala kecil menengah yang ingin menghimpun pendanaan di pasar modal.

Sebelumnya, perusahaan rintisan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) menjadi emiten pertama yang tercatat di papan akselerasi ini.

Saat debut perdana melantai di bursa, terpantau harga saham PLAN masih bergerak stagnan di kisaran Rp 112/saham alias sama dengan harga IPO. Adapun, nilai kapitalisasi pasar perseroan di BEI mencapai Rp 100 miliar.

Pada pukul 09.27 WIB, saham PLAN naik 9,82% di level Rp 123/saham.

"IPO ini merupakan strategi perseroan meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan, tata kelola dan pengembangan bisnis," kata Direktur Utama Planet Properindo Jaya, Antonyo Tanujaya, dalam keterangan pers, Selasa (15/9/2020).

Dari gelaran IPO ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 30 miliar. Dana tersebut, sekitar 20% akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan yang bergerak di bidang hotel manajemen dan selanjutnya 80% digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan interior hotel di area Kelapa Gading.

Kinerja perusahaan sampai tahun 2019 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif.

"Ini sehubungan dengan program pemerintah untuk mengenjot sektor pariwisata maka kami optimis dengan prospek bisnis perhotelan yang dijalankan perseroan saat ini," kata dia.

Walau saat ini sedang diadang pandemi, lebih lanjut Antoyo menjelaskan pertumbuhan PDB di sektor pariwisata mampu di atas rata-rata industri dengan jumlah spending US$ 1 Juta atau PDB 170%.

Selain itu, sektor pariwisata merupakan penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan sehingga prospek bisnis perseroan dinilai positif.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Ada Emiten Sahamnya Jeblok Jadi Rp 44/saham, kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular