Saham Teknologi Diburu Lagi, Dow Futures Masuk ke Jalur Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 September 2020 19:43
A trader works on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., July 23, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (14/9/2020) menguat, setelah akhir pekan lalu melhat aksi jual saham teknologi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 219 poin, mengimplikasikan kenaikan indeks tersebut lebih dari 170 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq juga bertambah masing-masing sebesar 1% dan 1,4%.

Penguatan terutama didorong saham Apple yang naik 2% di pasar pra-pembukaan. Sepanjang bulan berjalan, saham perseroan telah melorot 13%. Saham Tesla juga naik, lebih dari 2%, dan sepanjang bulan ini terhitung melemah lebih dari 25%.

Sentimen positif saham teknologi dipicu kabar bahwa Nvidia membeli produsen chip Arm Holdings dari SoftBank Jepang senilai US$ 40 miliar. Akuisisi itu akan didanai dari uang tunai dan saham bersama. Saham Nvidia naik 6% di pasar pra-pembukaan.

Kabar positif juga muncul dari AstraZeneca yang melanjutkan kembali uji-coba tahap 3 fase anti-corona, setelah sempat dihentikan karena pertimbangan keamanan. Di AS, penasihat sektor kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan kenaikan kasus itu "mengganggu."

Pelaku pasar juga memantau kabar bahwa ByteDance menolak tawaran akuisisi dari Microsoft atas bisnis TikTok di AS. Oracle dipilih dan akan mendapatkan saham di unit bisnis perseroan. Saham Oracle melesat 6% di sesi pra-pembukaan.

Indeks S&P 500 anjlok 2,5% pekan lalu, menjadi koreksi mingguan terbesar sejak 26 Juni, dan menjadi koreksi beruntun dua minggu berurutan yang pertama sejak Mei. Sepanjang bulan berjalan, indeks tersebut telah turun 4,6%.

"Saham teknologi yang naik berlebihan sejak Agustus telah tergulung, tapi pada perjalanannya, pola kenaikan yang jelas mengancam sepertinya... berkembang," tutur Frank Cappelleri, Direktur Eksekutif Instinet, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Investor juga berharap para politisi bakal menyepakati stimulus fiskal yang baru. Pimpinan Senat Mitch McConnell pada Jumat pekan lalu mengatakan bahwa peluang Partai Republik dan Partai Demokrat mencapai kesepakatan tidak "terlihat cukup bagus saat ini."

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Menguat Lagi Jelang Rilis Tenaga Kerja AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular