
Sentimen dari The Fed & BI, Begini Gerak Rupiah Pekan Ini

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Rupiah mengakhiri perdagangan Senin (14/9/2020) dengan stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 14.860/US$. $. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang resmi muilai hari ini, membuat pelaku menahan diri masuk ke rupiah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Minggu kemarin akhirnya resmi mengumumkan PSBB akan di mulai hari ini, Senin (14/9/2020) tetapi ternyata tidak seperti yang ditakutkan pelaku pasar. Meski memang ada pengetatan ketimbang PSBB transisi, tetapi tidak seketat masa awal PSBB di bulan April lalu.
Tetapi tetap saja investor, khususnya asing menanti dampak PSBB kali ini, mengingat saat saat PSBB transisi yang lebih longgar diterapkan, perekonomian Indonesia diprediksi tak mampu lepas dari jeratan resesi, apalagi dengan PSBB yang lebih ketat. Apalagi di pekan ini ada bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan Bank Indonesia (BI) akan yang akan mengumumkan kebijakan moneter.
The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (17/9/2020) dini hari.
Bos The Fed, Jerome Powell, pada Kamis (27/8/2020) malam mengubah pendekatannya terhadap target inflasi. Sebelumnya The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2%, ketika sudah mendekatinya maka bank sentral paling powerful di dunia ini akan menormalisasi suku bunganya, alias mulai menaikkan suku bunga.
Kini The Fed menerapkan "target inflasi rata-rata" yang artinya The Fed akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi di atas 2% "secara moderat" dalam "beberapa waktu", selama rata-ratanya masih 2%.
Dengan "target inflasi rata-rata" Powell mengatakan suku bunga rendah bisa ditahan lebih lama lagi.
Suku bunga rendah yang ditahan dalam waktu yang lama tentunya berdampak negatif bagi dolar AS. Jika The Fed menegaskan suku bunga akan ditahan dalam waktu yang lama, dolar AS tentunya akan tertekan.
BI juga akan mengumumkan suku bunga di hari yang sama mulai pukul 14:00 WIB. Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 4%. Dari delapan institusi yang terlibat, seluruhnya 'meramal' suku bunga acuan tidak berubah.
Sehingga di hari Kamis dan Jumat, ada peluang rupiah akan mengalami pergerakan besar.
