Sell off Hari Kedua! IHSG Sempat Ambrol 2,8% ke Bawah 4.800

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 September 2020 09:20
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami aksi jual pada perdagangan Jumat (11/9/2020) setelah ambrol 5% Kemarin kemarin. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang akan kembali diterapkan di DKI Jakarta, benar-benar memukul pasar saham Indonesia.

Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung masuk ke zona merah cukup dalam. Depresiasi berlanjut hingga 2,8% ke 4.754,799, yang merupakan level terendah sejak 12 Juni lalu.

Posisi IHSG membaik, pada pukul 9:11 WIB berada di level 4.830,835, melemah 1,24%.

Pada Rabu (9/9/2020) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengumumkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September. Pengumuman tersebut memberikan efek kejut pada perdagangan hari ini.

"Kita akan menarik 'rem darurat' yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB Transisi, tetapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," kata Anies.

Artinya perkantoran, pabrik, restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan sebagainya terpaksa ditutup lagi.

Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juli 2020, dengan judul The Long Road to Recovery memperkirakan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2% pada 2020 jika resesi global ternyata lebih dalam dan pembatasan sosial (social distancing) domestik lebih ketat.

"Ekonomi Indonesia bisa saja memasuki resesi jika pembatasan sosial berlanjut pada kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 dan/atau resesi ekonomi dunia lebih parah dari perkiraan sebelumnya," tulis laporan Bank Dunia.

Dengan demikian, Indonesia hampir pasti mengalami resesi di kuartal ini. Bahkan, produk domestik bruto (PDB) di kuartal IV juga berisiko terkontraksi jika PSBB total berlangsung hingga bulan depan. Maklum saja, kontribusi Jakarta terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengingatkan risiko kontraksi ekonomi di kuartal III-2020. Sri Mulyani mengatakan kuartal III masih akan berada di zona negatif karena penyebaran Covid-19 masih terus meluas sehingga kebijakan pembatasan sosial kembali dilakukan.

Dengan kondisi ini, maka outlook ekonomi Indonesia di tahun ini pun direvisi ke bawah. Pertumbuhan ekonomi sebelum Covid-19 diprediksi bisa tumbuh 5,3% dan saat ini menjadi -1,1 sampai 0,2%.

Tekanan bagi IHSG semakin besar setelah bursa saham AS (Wall Street) kembali merosot pada perdagangan Kamis waktu setempat. Sektor teknologi lagi-lagi mengalami aksi jual, indeks Nasdaq merosot nyaris 2%. Sementara indeks S&P 500 dan Dow Jones merosot 1,76% dan 1,45%.

Sebagai kiblat bursa saham dunia, merosotnya Wall Street tentunya mengirim hawa negatif ke pasar Asia. Bursa utama Asia masuk ke zona merah, dan aksi jual IHSG semakin meluas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! IHSG Lawan Gravitasi, Dekati Lagi Level 6.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular