
Apakah Ini Dua Calon Kuat yang Bakal Jadi Dirut Bank Mandiri?

Jakarta, CNBC Indonesia - Lima bankir dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pekan lalu ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Termasuk di dalamnya adalah Direktur Utamanya yakni Royke Tumilaar yang didapuk menjadi direktur utama BNI.
Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI pada Rabu ini (2/9/2020).
Dengan keputusan tersebut, saat ini posisi Direktur Utama Bank Mandiri sementara diisi oleh Hery Gunardi yang bertindak sebagai Plt. Direktur Utama sekaligus Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
"Kalau dirut tidak ada, sesuai aturan, Pak Hery sebagai Plt Dirut sampai mempersiapkan RUPSLB, nanti tergantung pemegang saham, Kementerian BUMN kapan menunjuk dirut definitif pengganti saya, paling cepat Oktober akhir," kata Royke, dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan posisi ini tak akan lama lagi kosong sebab sebagai perwakilan pemegang saham, kementerian telah menyiapkan pengganti untuk mengisi posisi tersebut.
"Sudah [masuk Tim Penilai Akhir]," kata Erick saat ditemui di kawasan DPR RI, Kamis (3/9/2020).
Dikabarkan RUPSLB akan dilaksanakan pada 21 Oktober 2020 mendatang.
Lalu siapa saja yang dicalonkan untuk mengisi posisi ini?
Salah satu calon yang paling kuat untuk menjadi direktur utama Bank Mandiri adalah Wakil Direktur Utamanya saat ini, yakni Hery Gunardi. Dia merupakan salah satu anggota tim merger pendirian Bank Mandiri pada 1998-1999 yang sebelumnya memulai karir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
![]() |
Hery lahir pada 1962 dan memperoleh gelar Master of Business Administration bidang Finance dari University of Oregon, AS (1991). Memiliki sertifikasi profesional, seperti Chartered Financial Consultant dari Singapore College of Insurance (2004 ), Certified Wealth Manager dari University of Greenwich, Inggris (2005), Certified Financial Planner dari Badan Standardisasi Perencanaan Keuangan Indonesia (2007).
Selama di Bank Mandiri, pernah menjabat sebagai Direktur AXA Mandiri Financial Services (2003-2006), Group Head Wealth Management sekaligus merangkap sebagai Komisaris Utama AXA Mandiri Financial Services (2006-2009).
Kemudian menjadi Group Head Jakarta Network (2009-2011) dan Group Head Distribution Network I (2011-2013). Selama periode 2009 - 2013 tersebut dia juga menjadi Komisaris Utama Mandiri Manajemen Investasi.
Lalu pada 2013 dia diangkat sebagai Direktur Micro and Retail Banking. Kemudian menjadi Direktur Consumer Banking (2015), Direktur Distributions (2016-2018), Direktur Small Business & Networks (2018) yang selanjutnya mengalami perubahan nomenlaktur menjadi Direktur Business & Networks (2019).
Pada Desember 2019 - Februari 2020 dia menjabat sebagai Direktur Consumer & Retail Transaction. Kemudian ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Februari 2020.
Satu kandidat lainnya yang juga disebut-sebut bakal mengisi posisi ini adalah salah satu alumni Bank Mandiri yang sudah malang melintang mengisi posisi direksi di BUMN lainnya, yakni Pahala Nugraha Mansury.
Pahala memulai karirnya di Bank Mandiri sejak 2003. Berbagai posisi yang diisinya di bank ini seperti group head corporate development, change management office, accounting, economic research, EVP coordinator finance and strategy, dan chief financial officer.
![]() |
Dia mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia dan Stern School of Business, New York University. Pria kelahiran 1971 ini memulai karirnya sebagai konsultan manajemen di Andersen Consulting hingga tahun 1997.
Kemudian pada 998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York. Kemudian Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999. Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.
Pada 2016 - 2017 dia didapuk menjadi Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri. Hanya setahun, kemudian ditugaskan untuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Karirnya di maskapai pelat merah inipun tak panjang, pada 2018 dia kemudian ditugaskan menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Tak lama dia dipindah kembali ke PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), tepatnya dalam RUPSLB Bank BTN tanggal 27 November 2019 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 10 Februari 2020.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%