Kejar Cuan, Cathay Life Fokus Membidik Investasi Obligasi

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 September 2020 13:00
Dok.Cathay Life
Foto: Dok.Cathay Life

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asuransi asal Taiwan, Cathay Life Insurance Co. mengungkapkan bahwa perseroan kini mulai berhati-hati dalam berinvestasi meskipun kas perusahaan masih meningkat pada kuartal II-2020 dibandingkan dengan kuartal I-2020.

Kehati-hatian itu akan diimplementasikan dengan memilih obligasi atau instrumen pendapatan tetap (fixed income) dengan rating lebih tinggi untuk menghindari volatilitas di tengah pandemi Covid-19.

Kas perseroan pada Juni naik sebesar NT$ 108 miliar atau US$ 3,66 miliar (sekitar Rp 54 triliun, kurs Rp 504/new dolar Taiwan) di Juni lalu dari NT$ 152 miliar pada kuartal I-2020 menjadi NT$ 260 miliar atau Rp 131 triliun per akhir Juni lalu. Jumlah kas itu sebesar 3,9% dari total portofolio investasi Cathay Life, naik dari 2,4% pada kuartal pertama.

"Kami memiliki lebih banyak uang [kas] di kuartal kedua, karena kami memanfaatkan pasar yang rebound untuk melepas beberapa saham dan obligasi," kata Executive Vice President Cathay Life Lin Chao-tin dalam konferensi pers, dikutip dari Taipei Times, Kamis ini (10/9/2020).

Lin mengatakan, beberapa asuransi jiwa kompetitor perusahaan di Taiwan cenderung memegang saham dalam waktu lama untuk mendapatkan dividen tunai, tapi Cathay Life lebih memilih meraih keuntungan di tengah pasar yang sangat tidak stabil ini.

Data keuangan perusahaan menunjukkan, Cathay Life merealisasikan capital gain (keuntungan investasi saham) sebesar NT$ 74,2 miliar atau Rp 37 triliun pada paruh pertama tahun ini, jumlah yang hampir sama dengan realisasi capital gain tahun lalu.

Sementara itu, dividen tunai yang diterima dari investasi saham turun 38% dari tahun sebelumnya menjadi NT$ 4,9 miliar atau Rp 2,5 triliun dalam 6 bulan pertama.

"Sulit untuk memprediksi apakah posisi kas kami akan terus naik atau turun di paruh kedua, karena kami akan melakukan penyesuaian secara bergulir [dalam hal portofolio investasi," kata Lin. "Jika risiko investasi meningkat, kami lebih suka memiliki lebih banyak uang tunai."

Manajemen Cathay juga mencatatkan penurunan imbal hasil investasi (yield) setelah lindung nilai (hedging), yakni menjadi 3,78% pada Juni lalu dibandingkan dengan yield sebelumnya yakni sebesar 4,16% pada kuartal I-2020.

Situs perusahaan mencatat, Cathay Life Insurance didirikan pada 1962 dan menjadi perusahaan asuransi publik pertama pada November 1964. Selama bertahun-tahun, Cathay Life juga menjadi merek terkemuka di pasar asuransi jiwa di Taiwan dengan pertumbuhan aset yang stabil.

Cathay masuk dalam Grup Cathay Financial Holding. Di Indonesia, grup ini juga berencana menambah kepemilikan saham di PT Bank Mayapada Tbk (MAYA). Namun hingga kini masih belum terealisasi padahal sudah 2 bulan berselang sejak wacana ini tersiar ke publik.

Dato' Sri Tahir, pemilik Bank Mayapada, crazy rich Indonesia yang juga terkenal sebagai filantropis ini sudah memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Hingga saat ini, memang belum ada keterbukaan informasi dari Bank Mayapada soal penambahan kepemilikan saham tersebut. Cathay Financial Holding sebelumnya memang menjadi pemilik saham Bank Mayapada dengan porsi kecil melalui Cathay Life Insurance Co Ltd.

"Lagi masih runding [berunding]. Biasa-bisa aja," kata Tahir menjawab pertanyaan CNBC Indonesia terkait rencana penambahan kepemilikan saham Cathay yang sudah tersiar sejak 2 bulan lalu, di Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Tahir sempat menjelaskan penambahan kepemilikan saham tersebut terkait juga dengan penambahan modal, tapi dalam rangka pengambilalihan.

"Memperkuat permodalan. Bukan ambil alih, belum ada pembicaraan," kata Tahir, Senin (13/7/2020).

Tahir belum bisa menyebutkan berapa nilai yang akan disuntikkan Cathay ke Bank Mayapada.

"Belum tahu, belum ada pembicaraan," tambah Tahir.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyebutkan proses uji tuntas atau due dilligence terhadap Cathay Financial Holding untuk masuk sebagai pemegang saham utama Bank Mayapada hanya menunggu hari. Perusahaan asal Taiwan ini diperkirakan akan menyelesaikan due diligence di OJK pertengahan Juli lalu.

Cathay Finacial Holding melalui anak usahanya Cathay Life Insurance Co Ltd memilik 37,33% saham Bank Mayapada. Cathay akan masuk melalui aksi korporasi yang dilakukan Bank Mayapada yakni penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Sebelumnya, Bank Mayapada berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2.277.470.229 atau 2,27 miliar saham Seri B.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan MAYA tersebut setara dengan 25,00% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) ke-XIII ini dengan nilai nominal Rp 100/saham. Hanya saja belum diungkapkan besaran harga pelaksanaan rights issue ini per sahamnya.

Manajemen Bank Mayapada menyatakan, Cathay Financial Holding saat ini sedang dalam tahap untuk memperbesar kepemilikan saham di Bank Mayapada.

Kuat kemungkinan, lembaga keuangan asal Taiwan itu akan memperbesar porsi kepemilikan saham di atas 40%. Dari posisi saat ini, Cathay menggenggam kepemilikan atas 37,33% saham Bank Mayapada melalui anak usahanya Cathay Life Insurance Co Ltd.

Direktur Utama Bank Mayapada Internasional Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, niatan Cathay untuk memperbesar porsi saham ini sudah jelas terlihat dari proses uj tuntas yang dilakukan antara pemegang saham bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan.

"Karena gak mungkin mereka sudah [punya kepemilikan] 37% ujug- ujug mau tambah kalau gak ada green light dari OJK. Sebagai pemangku kepentingan yang meregulasi, Kita lihat dari uji tuntasnya," kata Hari, dalam jumpa pers di kantornya.

Manajemen menegaskan, sejak tahun 2016, Cathay sudah menjadi pemegang saham pengendali karena sudah menggenggam kepemilikan saham di atas 25%.

Menurut Hari, nantinya Cathay bisa masuk menempatkan modal melalui rights issue atau bisa juga melalui Penawaran Umum Terbatas ke-XIII atau private placement.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serap Rights Issue, Konglomerat Tahir Suntik Mayapada Rp750 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular