
Baru Listing, 2 Saham Emiten Properti Ngamuk! Meroket 25%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yang bergerak di bisnis properti, pada perdagangan Kamis ini (10/9/2020). Keduanya adalah PT Grand House Mulia Tbk (HOMI), emiten ke-43 dan PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK), emiten ke-44.
Grand House Mulia melepas sebanyak 157,5 juta saham baru atau setara 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetorkan dengan harga penawaran umum Rp 380 per saham.
Data perdagangan mencatat, saat debut perdana, saham HOMI terpantau menguat 24,74% ke posisi Rp 474 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 15 kali dengan volume 25,2 ribu unit saham. Nilai kapitalisasi pasar di BEI sebesar Rp 373,28 miliar.
Direktur Utama Grand House Mulia, Velliana Tanaya mengatakan, dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) sebesar Rp 59,85 miliar akan dipakai untuk modal kerja dan mengembangkan usaha perseroan.
Sementara itu, emiten properti Rockfields Properti Indonesia melepas sebanyak 287 juta saham baru yang setara 20% modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum Rp 1.340 per saham.
Saat debut perdana melantai di bursa, Kamis (10/9/2020), harga saham emiten bersandi ROCK ini naik 25% ke level Rp 1.675 per saham setelah diperdagangkan sebanyak 24 kali transaksi dengan volume 37,3 ribu unit saham. Nilai kapitalisasi pasar perseroan di BEI sebesar Rp 2,40 triliun.
Sebagai informasi, batasan auto reject atas (ARA) untuk harga saham HOMI dan ROCK adalah 25% mengingat range harganya antara Rp 200-Rp 5.000/saham.
Dari gelaran IPO ini, perseroan meraih dana segar sebesar Rp 384,62 miliar.
"Perseroan berencana menggunakan dana IPO sebesar 100% untuk pengembangan usaha melalui entitas anak," tulis manajemen ROCK, dalam siaran pers.
Perinciannya, penggunaan dana IPO sebesar 74% untuk proyek International Exchange House yang merupakan pembangunan gedung sewa kantor grade A di Kawasan Segitiga Bisnis, Jakarta.
Sisanya sebesar 26% akan digunakan untuk pengembangan gedung perkantoran Noble House yang merupakan gedung sewa kantor dengan grade A, di kawasan bisnis Jakarta Selatan, yaitu Lingkar Mega Kuningan.
Penggunaan dana digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang seperti fasilitas ruang meeting, kantin, area casual leasing (outlet penjualan makanan), dan ruangan yang disewakan dengan perabotan dan perlengkapannya (fully furnished).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hillcon Targetkan Produksi 15 Juta Ton Nikel, Ini Strateginya
