Ekspansif, Emiten Milik Luhut Ganti Nama Jadi TBS Energi

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 September 2020 19:52
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Sekretariat Kabinet

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA), emiten baru bara yang sahamnya juga dipegang oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan pergantian nama perusahaan dari Toba Bara Sejahtra menjadi TBS Energi Utama.

Direktur Utama Toba Bara Sejahtra Justarina Naiborhu dan Direktur Toba Bara Sejahtra Alvin F. Sunanda mengatakan tujuan penggantian nama ini dengan pertimbangan untuk lebih disesuaikan dengan perkembangan dan arah bisnis emiten menjadi perusahaan energi terintegrasi.

"Saat ini, TOBA tengah melakukan proses pengurusan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan nomor induk berusaha (NIB) pada institusi terkait sehubungan dengan perubahan nama emiten," tulis keduanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (9/9/2020).

Dokumen NPWP dan NIB yang baru akan disampaikan secara terpisah kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI segera setelah dokumen diperoleh perseroan.

"Perubahan Pasal 1 Anggaran Dasar emiten terkait perubahan nama emiten ini sebelumnya telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan pada 26 Agustus 2020," tulis keduanya.

Per kuartal I-2020, laba bersih Toba Bara Sejahtra melesat hingga 218% menjadi US$ 19,37 juta atau setara dengan Rp 275 miliar (kurs Rp 14.200/US$) dari periode yang sama tahun 2019 yakni US$ 6,09 juta.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan TOBA di BEI, laba tersebut diraih setelah perusahaan mencetak pendapatan sebesar US$ 167,09 juta atau Rp 2,37 triliun di 3 bulan pertama tahun ini saat pandemi Cobid-19 melanda Tanah Air, dari periode yang sama tahun lalu US$ 109,81 juta, atau naik 52%.

Pemegang saham TOBA juga baru saja melakukan pergantian komisaris perusahaan. Sosok baru yang ditempatkan di perusahaan ini adalah Ahmad Fuad Rahmany, menggantikan Farid Harianto yang menjabat selaku Komisaris Independen perusahaan.

Pergantian ini dilakukan seiring dengan habisnya masa jabatan dewan komisaris. Fuad Rahmany sebelumya pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak 2011-2014, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara dan Kepala Pusat Manajemen Obligasi Negara (PMON).

Selain itu, perusahaan juga menempatkan kembali Bacelius Ruru sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen perusahaan.

Bacelius Ruru saat ini juga tengah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), Wakil Komisaris Utama di PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Komisaris Utama PT Axle Asia, Komisaris Utama PT Tuban Petrochemical Industries dan Komisaris Utama PT Polychem Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut sebelumnya membeberkan kepemilikan sahamnya di TOBA yang dimiliki lewat PT Toba Sejahtra.

"Saya mempunyai saham di Toba Bara Sejahtra, tapi sekarang saya tinggal 10 persen di situ [Toba Bara Sejahtra], itu saja," kata Luhut di kantornya, Rabu (27/2), dikutip CNN Indonesia.

Per Desember 2019, secara detail, pemegang saham TOBA yakni HSH sebesar 61,91%, Bintang Bara BV 10%, PT Toba Sejahtra 10%, PT Bara Makmur Abadi 6,25%, PT Sinergi Sukses Utama 5,10%, dan publik 6,74%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Emiten Tambang Milik Luhut Melesat 218%, Apa Pemicunya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular