
Cadev Singapura Cetak Rekor, Dolarnya Naik ke Rp 10.804

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (8/9/2020) setelah membukukan pelemahan 3 hari beruntun. Cadangan devisa (cadev) Singapura yang mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah membuat dolarnya kembali perkasa.
Pada pukul 13:33 WIB, SG$1 setara Rp 10.804,68, dolar Singapura menguat 0,23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara dalam 3 hari terakhir, total Mata Uang Negeri Merlion ini melemah 0,32%.
Pemerintah Singapura kemarin sore melaporkan posisi cadangan devisa per akhir Agustus sebesar SG$ 445,3 miliar. Cadev bulan Agustus tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa, memecahkan rekor sebelumnya SG$ 440,6 miliar di bulan Juli.
Di tengah pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19), cadev Singapura justru terus memecahkan rekor tertinggi. Berdasarkan data Refinitiv, cadangan devisa pertama kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan April lalu, dan terus menanjak di bulan-bulan berikutnya.
Tidak hanya Singapura, cadev Indonesia juga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa 2 bulan terakhir.
Bank Indonesia (BI) kemarin melaporkan cadangan devisa pada akhir Agustus sebesar US$ 137 miliar, naik dari posisi akhir Juli yang juga rekor tertinggi sebelumnya US$ 135,1 miliar.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,4 bulan impor atau 9,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," demikian laporan Bank Indonesia, Senin (7/9/2020).
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Peningkatan cadangan devisa pada Agustus 2020 antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan pajak dan devisa migas.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi."
Data cadangan devisa tersebut membuat rupiah menguat kemarin, tetapi hari ini kembali ke zona merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
