
Soho Global Health Melantai di BEI, Saham Meroket 25%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi dengan produk terkenal Imboost, PT Soho Global Health Tbk (SOHO), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/9/2020).
SOHO menjadi emiten ke-42 yang tercatat di tahun 2020 atau emiten ke 705 BEI.
Saat debut perdana melantai di bursa, saham SOHO terpantau menguat 24,73% atau naik 450 poin ke posisi Rp 2.270 per saham dari harga penawaran umum (initial public offering/IPO) sebesar Rp 1.820 per saham.
Dengan demikian, saham SOHO hampir menyentuh batas auto reject atas maksimal sebesar 25% untuk range harga saham Rp 200-Rp 5.000/saham.
Nilai kapitalisasi pasar saham perseroan di BEI sebesar Rp 2,88 triliun. SOHO melepas sebanyak 114,38 juta saham atau setara 13,78% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO).
"IPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi SOHO di sektor farmasi dan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat bisnis distribusi SOHO serta penggerak segmen-segmen bisnis lainnya," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer SOHO, Rogelio Paulino Jr La' O, dalam keterangan pers, Selasa (8/9/2020).
![]() Soho Global/Dok BEI |
Cooey menambahkan, SOHO telah mencatatkan pertumbuhan penjualan di atas 10% selama 3 tahun terakhir, dan mencapai kenaikan 40,7% untuk penjualan selama 6 bulan pertama tahun 2020.
Penjualan, terutama ditopang oleh penjualan Imboost, suplemen daya tahan tubuh dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 25% setiap tahun.
Sejak pertengahan tahun 2020, karena konsumen yang dilayani berada dalam kondisi waspada pandemi, Imboost telah tumbuh lebih dari 100%.
Sementara itu, Director, Head of Investment Banking PT Indo Premier Sekuritas, Rayendra L. Tobing, selaku penjamin pelaksana emisi efek SOHO menjelaskan, bersamaan dengan penawaran umum perdana saham ini, SOHO juga akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Management Incentive Program, konversi waran dan konversi convertible notes.
Dengan begitu, secara keseluruhan saham yang akan dikeluarkan SOHO sebanyak 553.290.122 saham. SOHO akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 2,3 triliun.
Rayendra mengatakan, industri farmasi di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar didukung dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil, profil demografi yang mendukung dan dukungan Pemerintah dalam pengembangan industri.
"Seiring dengan adanya pandemi Covid-19, permintaan terhadap produk dan layanan kesehatan meningkat secara pesat di seluruh dunia dan tidak terkecuali di Indonesia. Dengan belum tersedianya vaksin yang melindungi dari virus Covid-19, muncul peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan," kata dia.
Sekadar informasi, Soho Global adalah perusahaan yang bergerak di industri farmasi dan juga layanan kesehatan.
Beberapa produk yang cukup dikenal adalah Imboost, hepatoprotektor seperti Curcuma FCT, obat anti diare dan pencahar seperti Diapet dan Laxing, hingga merek multivitamin Curcuma Plus dan Fitkom.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati! Meroket 168%, Saham Soho Global Masuk 'Radar' BEI