
Berburu Cuan Hari Ini, Baca Dulu Sederet Informasi Berikut

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (7/9/20) ditutup turun 0,18% di level 5.230,19 12. Koreksi bursa saham domestik disertai dengan aksi jual bersih investor asing dan nilai transaksi yang kecil dibandingkan sebelumnya.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 726 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 6 triliun.
Sentimen berasal dari Benua Biru, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diekspektasikan menyampaikan pidato bahwa kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa harus berjalan meski belum ada kesepakatan soal perjanjian dagang pada 15 Oktober.
Jerman pada Minggu mengingatkan Rusia bahwa kerja-sama yang minim terkait dugaan peracunan oposan Alexei Navalny bisa memicu penghentian kesepakatan proyek pipa kedua negara, yakni Nord Stream 2.
Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin.
1. Medco Gandeng Kansai Electric Jepang Bikin JV, Garap Apa ya?
Emiten jasa migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) atau Medco Energi mengumumkan penandatanganan aliansi strategis antara anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Medco Power Indonesia (Medco Power) dengan Kansai Electric Power Company (Kansai Electric).
Eka Satria, Presiden Direktur Medco Power, mengatakan melalui aliansi ini, Medco Power dan Kansai Electric akan membentuk unit usaha baru (joint venture/JV) dengan menyatukan keahlian teknis Kansai Electric yang telah diakui dunia dengan pengalaman Medco Power sebagai perusahaan yang mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik di Indonesia.
2. Inalum Gabung, Ini Agenda Besar Bisnis Vale di 2021
PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan tambang dan pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel asal Brazil, memutuskan untuk memundurkan rencana pembangunan ulang (rebuild) fasilitas furnacedari akhir tahun ini menjadi Mei 2021 mendatang. Pengerjaan fasilitas ini diperkirakan akan memakan waktu lima bulan dan akan berdampak pada penurunan produksi pada tahun depan.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan penundaan pembangunan ulang furnacemenjadi tahun depan lantaran pada 2020 ini dinilai sebagai tahun yang menantang bagi perusahaan. Dengan demikian, lanjutnya, agenda pengembangan perusahaan pada tahun depan cukup padat, mulai dari pembangunan ulang fasilitas furnaceini hingga pembangunan dua projek smelter baru lainnya.
3. Baru IPO Saham Bank Ini Sudah Meroket, Siapa Pengendalinya?
Sebanyak tiga emiten baru melantai sekaligus di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (7/9/2020). Ketiganya yakni PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS), dan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP).
Dari ketiganya, satu nama yang disorot adalah Bank Bisnis Internasional mengingat menjadi bank kedua di tahun ini yang mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI. Sebelumnya PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) listing pada 9 Januari 2020.
4. Tembus 5% Kredit Bermasalah Maybank Membengkak, Ada Apa?
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) melesat signifikan selama kuartal II/2020. NPL bruto di akhir Juni 2020 menembus 5,33% pada laporan keuangan bank only.
Berdasarkan laporan keuangan Maybank, secara konsolidasi NPL nyaris menembus 5%, tepatnya 4,99%. Hal ini mencerminkan NPL di induk naik lebih tinggi daripada anak usaha.
Sementara itu, pada kinerja 3 bulan sebelumnya, kredit bermasalah dari Maybank masih bertengger di level 3,97% secara bank only dan 3,65% pada konsolidasi.
5. Taipan Prajogo Pangestu Buyback Saham Chandra Asri, Kenapa?
Harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai bergerak ke zona hijau, setelah pemiliknya Prajogo Pangestu menambah porsi kepemilikan saham. Pembelian saham TPIA ini dilakukan oleh orang terkaya kelima di Indonesia ini pada pekan lalu.
Berdasarkan data BEI, Senin ini (7/9/2020), harga saham TPIA naik 1,1% ke level Rp 6.900/unit. Nilai transaksi saham ini tercatat cukup besar, senilai Rp 11,89 miliar.
Pekan lalu, melalui siaran pers yang disampaikan perseroan, Prajogo Pangestu kembali menambah kepemilikan saham di Chandra Asri Petrochemical lewat mekanisme buyback (pembelian kembali) saham sebesar 6.813.400 saham atau setara 0,038% dari total saham yang dimiliki perusahaan sebesar 17.833.520.260 saham.
