
Bank Capital Rights Issue Rp 5 T Lebih, Sinarmas Masuk Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) mengumumkan rencana penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan nilai jumbo.
Rencana aksi korporasi ini juga telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 2 September 2020.
Melalui pengumuman yang disampaikan perusahaan, perseroan berencana melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV (PUT) dengan HMETD sebanyak-banyaknya 20 miliar saham baru atau sebesar 73% dari modal disetor.
Belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini, hanya ditetapkan nilai nominal saham yakni Rp 100/saham. Jika memakai asumsi harga rata-rata BACA pada perdagangan Jumat ini (4/9/2020) di level Rp 398/saham, maka dana yang bisa diraih dalam aksi korporasi ini bisa mencapai Rp 7,96 triliun.
Atau jika mengacu pada harga terendah year to date saham BACA pada Agustus lalu Rp 274/saham, maka rights issue bisa berpotensi mencapai Rp 5,5 triliun.
Pelaksanaan rights issue ini akan dilaksanakan tidak lebih dari setahun setelah mendapat pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Rencana HMETD perseroan diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan sehingga dapat menambah kemampuan perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan dan daya saing dalam industri yang sama," tulis manajemen Bank Capital, dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia.
Sebagai catatan, data laporan keuangan per Maret 2020 menunjukkan, pemegang saham BACA yakni PT Inigo Global Capital 14,73%, PT Delta Indo Swakarsa 13,98%, PT Asuransi Simas Jiwa-Simas Equty Fund 2 13,81% dan investor publik 57,48%. Komponen pemegang saham pengendali bank adalah Delta Indo Swakarsa dan Inigo Global Capital.
Mengenai rencana rights issue jumbo ini, Direktur Utama Bank Capital, Wahyu Dwi Aji menyebut saat ini sudah ada standby buyer atau pembeli siaga yang akan menyerap rights issue tersebut.
"Standby buyer baru Pak Danny dengan pemegang saham yang ada [termasuk Inigo, Delta Indo, dan Sinarmas]," katanya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Jumat (4/9/2020).
Dia juga belum memberikan informasi terkait dengan harga pelaksanaan rights issue.
"[Rights issue bisa di atas Rp 6 triliun?] Bisa begitu, namun belum ada konfirmasi," katanya singkat.
Seperti diketahui, Danny Nugroho adalah salah satu pengusaha yang pada tahun 2018 jumlah kekayaannya mencapai US$ 790 juta atau sekitar Rp 11,61 triliun, orang terkaya nomor 38 di Indonesia pada tahun 2018.
Saat ini, ia juga tercatat sebagai Komisaris Utama Bank Capital.
Adapun modal inti perusahaan per Maret 2020 baru mencapai Rp 1,36 triliun, naik dari Maret 2019 sebesar Rp 1,26 triliun. Artinya bank ini masih kategori BUKU (bank umum kelompok usaha) 2, yakni kategori bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.
Berdasarkan POJK No 12/POJK.03/2020, modal inti minimum bank umum akan jadi Rp 3 triliun paling lambat pada 22 Desember 2022.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Capital Mau Rights Issue Rp 5 T Lebih, Siap Dilepas?
