Kinerja 2019

Utang Klaim Tembus Rp 5,2 T, Bumiputera Catat Rugi Rp 49 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
02 September 2020 14:16
Nasabah melakukan konsultasi asuransi di Kantor Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB), Wisma Bumiputera, Jakarta, Jumat (23/2/2018). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) untuk memasarkan kembali produk asuransinya setelah pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) telah melunaskan pembayaran premi kepada nasabahnya yang sebesar Rp 436 miliar.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mencatatkan rugi bersih tahun 2019 sebesar Rp 48,98 miliar, berkurang 98% dibanding periode tahun sebelumnya yakni rugi bersih sebesar Rp 1,99 triliun.

Penurunan rugi bersih tersebut seiring dengan total manfaat klaim dan manfaat dibayar yang menurun. Pada tahun lalu, pos ini tercatat sebesar Rp 2,38 triliun, turun hingga 48% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang membengkak mencapai Rp 4,57 triliun.

Berdasarkan data laporan keuangan Bumiputera yang dipublikasikan di situs perusahaan, kinerja pendapatan premi pada 2019 tercatat sebesar Rp 2,99 triliun, atau turun 10,65% secara tahunan dari periode sebelumnya sebesar Rp 3,35 triliun.

Adapun rugi komprehensif lebih rendah menjadi Rp 6,47 miliar, dibandingkan periode sebelumnya rugi komprehensif mencapai Rp 1,85 triliun.

Sementara itu, total aset perusahaan pada 2019 turun 4,59% menjadi Rp 9,98 triliun dari Desember 2018 yakni Rp 10,46 triliun.

Total liabilitas Bumiputera turun tipis 1,58% menjadi Rp 30,42 triliun dari 30,91 triliun.

Kewajiban tersebut di antaranya berasal dari utang klaim yang mencapai Rp 5,18 triliun, naik dari Desember 2018 yakni Rp 3,52 triliun, ditambah utang reasuransi Rp 84,79 miliar dari sebelumnya Rp 74,87 miliar, utang komisi Rp 8,95 miliar dari Rp 2,3 miliar, utang pajak Rp 1,01 miliar dari Rp 7,75 miliar, dan utang lainnya Rp 243,88 miliar dari Rp 120,40 miliar.

Dengan kondisi tersebut, perusahaan mencatat ekuitas negatif sebesar Rp 20,44 triliun, berkurang dibandingkan periode Desember tahun sebelumnya Rp 20,45 triliun.

Sebelumnya, manajemen baru dari AJB Bumiputera 1912 menyatakan sedang berjibaku menyelesaikan tunggakan klaim tahun 2020 jumbo Rp 5,3 triliun dari sebanyak 365.000 pemegang polis di seluruh Indonesia.

Direktur Utama AJBB yang baru, Faizal Karim mengakui, kondisi yang mendera perseroan sangat, sangatlah berat.

Sejumlah jurus sedang disiapkannya, mulai dengan mengoptimalisasi aset properti milik perseroan yang dikelola ke produk-produk pasar modal seperti Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (EBA), KIK DINFRA dari aset perseroan yang nilainya mencapai hampir Rp 7 triliun.

Selanjutnya melalui program dari internal Bumiputera dan kerja sama dengan perbankan.

"Insya Allah program internal dalam tempo dua bulan sudah jadi. Kalau Tuhan ijinkan akhir tahun ini masih ada 5 bulan kan, paling kurang 50%. Karena uang itu kan akan masuk dengan segera, internal dan pasar modal tadi, masuk itu," tutur Faizal, di kantor AJB Bumiputera, Sudirman Jakarta dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia di kantornya, Jumat (24/7/2020).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah 2 Tahun Nasib Nasabah AJB Bumiputera Terkatung-katung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular