Momentum Baik Bagi Minyak, Manufaktur AS Membaik & Stok Drop

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 September 2020 09:32
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Data ekonomi yang ciamik serta penurunan stok minyak yang tajam membuat harga emas hitam menguat hampir 1% pada perdagangan pagi ini, Rabu (2/9/2020).

Pada 09.50 WIB, harga minyak untuk kontrak yang aktif diperdagangkan menguat 0,8%. Brent dibanderol US$ 45,95/barel dan minyak acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) naik ke US$ 43,12/barel.

Ekonomi AS yang terserang pandemi Covid-19 mulai menunjukkan geliatnya. Rilis angka PMI manufaktur versi Markit untuk bulan Agustus berada di 53,1, membaik dibanding Juli yang berada di 50,9.

Hal yang sama juga dilaporkan oleh ISM. Angka PMI manufaktur AS versi ISM bulan Agustus berada di 56, naik dibanding bulan sebelumnya di posisi 54. Artinya sektor manufaktur AS mulai ekspansif.

"Nada positif juga datang dari harapan bahwa ekonomi mulai akan pulih seiring dengan rilis data ekonomi AS yang sehat yang membuat investor berani ambil risiko dan membuat pasar saham terdongkrak serta harga minyak naik" kata Kazuhiko Saito kepala analis di Fujitomi Co, mengutip Reuters.

Di sisi lain, kabar bagus juga datang dari rilis data asosiasi industri minyak Negeri Paman Sam (API) yang melaporkan penurunan stok secara tajam. Kemarin API melaporkan stok minyak mentah AS pekan lalu turun 6,4 juta barel menjadi 501,2 juta barel.

Dengan begitu, ini menjadi penurunan stok minyak mentah untuk pekan ke enam secara berturut-turut. Persediaan bensin AS juga mengalami penurunan sebesar 5,8 juta barel. Turun lebih banyak dibanding estimasi pasar di angka 3 juta barel saja.

Reuters juga melaporkan bahwa Badai Laura yang menghantam teluk Meksiko dan Texas turut mempengaruhi produksi minyak. Output minyak AS di teluk lepas pantai dilaporkan turun 525.099 barel per hari (bpd) atau 28,4% dari total produksi wilayah tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beda Arah Lagi, Selisih Harga Minyak Brent & WTI Melebar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular