Ada Badai Besar, Harga Minyak Mentah Malah Stabil

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 August 2020 09:53
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif ditransaksikan cenderung flat pada pagi hari ini Jumat (28/8/2020) dengan Brent cenderung melemah tipis dan acuan AS West Texas Intermediate (WTI) menguat tak banyak.

Pada 09.25 WIB, harga minyak berjangka Brent melemah 0,04% ke US$ 45,04/barel. Harga minyak mentah patokan global ini cenderung stabil di kisaran US$ 45/barel belakangan ini.

Di saat yang sama WTI atau lebih dikenal dengan nama lightsweet menguat terbatas 0,07% ke US$ 43,07/barel. Sama seperti Brent, WTI juga cenderung stabil di kisaran US$ 42 - US$ 43 per barelnya. Selisih (spread) antara Brent dan WTI cenderung berada di US$ 3/barel.

Pasar sempat dibuat cemas akan adanya badai Laura yang melanda Pantai Teluk AS yang membuat aktivitas produksi minyak mengalami gangguan. Namun nyatanya fenomena alam tersebut tak mampu membuat harga minyak mentah naik.

Badai Laura melanda Louisiana Kamis pagi dengan angin berkecepatan 240 kilometer per jam (240 kilometer per jam), merusak bangunan, merobohkan pohon dan memutus aliran listrik ke lebih dari 650.000 orang di Louisiana dan Texas, tetapi kilang minyak terhindar dari banjir besar yang dikhawatirkan.

"Kecuali ada kerusakan permanen pada infrastruktur produksi minyak, tidak akan mengejutkan untuk melihat perdagangan minyak turun sedikit setelah badai karena penilaian kerusakan berlanjut," kata ahli strategi pasar AxiCorp Stephen Innes dalam sebuah catatan.

Mengutip Reuters, produsen AS telah menutup 1,56 juta barel per hari produksi minyak mentah, atau 83% dari produksi Teluk Meksiko, sementara sembilan kilang telah menutup sekitar 2,9 juta barel per hari kapasitas, atau 15% dari kapasitas pemrosesan AS, menjelang badai.

Pada Kamis malam, Port of Houston, pusat ekspor minyak mentah AS teratas yang menyumbang sekitar 600.000 barel per hari pengiriman, sedang dalam proses dibuka kembali untuk pengiriman komersial Kamis malam. 

Penutupan sebelumnya di Pelabuhan Houston, Beaumont dan Port Arthur diperkirakan akan mengurangi kapasitas ekspor minyak mentah melalui laut hampir 1 juta barel per hari, menurut perkiraan perusahaan intelijen data Kpler, berdasarkan angka rata-rata selama empat bulan terakhir.

Lebih lanjut, Reuters melaporkan dalam penyulingan, Exxon Mobil Corp  sedang mempersiapkan untuk memulai kembali aktivitas kilang dengan kapasitas 369.024 barel per hari di Beaumont, Texas. 

Sehingga dampak yang minimal akibat badai tersebut sampai hari ini tidak membuat volatilitas di pasar minyak tinggi. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beda Arah Lagi, Selisih Harga Minyak Brent & WTI Melebar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular