Internasional

RI Tak Sendiri, Eropa Umumkan Deflasi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 September 2020 07:52
uni eropa
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa deflasi di Agustus 2020 ini. Dari data terbaru yang dirilis 1 September terjadi 'inflasi negatif' untuk pertama kalinya sejak Mei 2016.

Ini merupakan implikasi dari anjloknya permintaan akibat krisis yang ditimbulkan pandemi virus corona. Badan statistik Eurostat Uni Eropa, dikutip dari Trading Economics, mengatakan indeks harga konsumen -0,2%, turun tajam dari 0,4% di Juli, bahkan jauh dari target resmi yang mendekati 2%.



Bank sentral Eropa, ECB, sebenarnya telah menggelontorkan 1,35 triliun euro untuk membendung pelemahan ini. Bahkan suku bunga sudah dipangkas ke level negatif untuk menjaga biaya pinjaman agar tetap rendah dan meningkatkan permintaan.

"Data yang dirilis hari ini membuat tantangan ECB," kata ekonom senior Eropa di Capital Economics Jack Allen Reynolds dikutip dari AFP, Rabu (2/9/2020).

"Kebijakan moneter di zona euro harus tetap sangat longgar untuk beberapa tahun mendatang," tambahnya.



Uni Eropa terdiri dari 19 negara. Sebelumnya zona ini sudah resesi, di mana ekonomi dua kali berkontraksi di dua kuartal berturut-turut.

Pada kuartal II 2020, secara tahunan (YoY) Uni Eropa mencatat ekonomi -15%. Sementara kuartal I 2020, ekonomi -3.1%.

Langkah menuju deflasi makin menekan pemerintah untuk semakin meningkatkan pengeluaran publik. Ini penting guna memulihkan permintaan dan ekonomi.

Masih dalam data yang sama Eurostat pada bulan Juli mencatat tingkat pengangguran mencapai 7,9%. Pada Juni, angkanya 7,7%.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deflasi Beruntun Juli-Agustus, Sinyal RI Resesi Kian Nyata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular