Internasional

Ekonomi Korsel ke Jurang Resesi, PDB Minus 3,2%

sef, CNBC Indonesia
01 September 2020 06:46
A couple wearing face masks to help protect against the spread of the coronavirus walks along on a nearly empty shopping street in Seoul, South Korea, Sunday, Aug. 23, 2020. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Wabah Virus Corona di Korea Selatan. (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Korea Selatan (Korsel) dalam pembacaan final, Selasa (1/9/2020) mencatat kontraksi 3,2% dalam basis kuartalan (QtQ). Meski begitu, sebagaimana dikutip dari data Trading Economics, angka ini masih lebih baik dari pembacaan sebelumnya yakni -3,3%.

Sementara di basis yang sama, ekonomi kuartal I lalu mencatat -1,3%.



Sektor manufaktur turun 8,9% karena menurunnya alat transportasi, produk komputer, elektronik & optik. Sementara konstruksi turun 0,3%, terutama konstruksi bangunan.

Sementara itu, sektor jasa menyusut 0,9%, terimbas pelemahan sektor perdagangan, grosir dan eceran, jasa akomodasi dan makanan, transportasi dan jasa budaya.

Dalam skala tahunan PDB di kuartal II 2020 -2,7%. Padahal sebelumnya ekonomi tumbuh 1,4% di kuartal I 2020.

Ekonomi terbesar keempat di dunia ini memasuki resesi teknikal. Meski ekonomi minus dua kuartal dalam basis kuartalan namun dalam basis tahunan ekonomi baru sekali berkontraksi.

Resesi adalah kontraksi PDB riil dua kuartal berturut-turut, mengutip ekonom Julius Shiskin.

National Bureaus of Economic Research (NBER) AS memandang resesi lebih komprehensif di mana ada penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korea Jatuh ke Jurang Resesi, Ekonomi Minus 3,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular