
Kinerja Q1-2020, Rugi AirAsia Bengkak Nyaris 4 Kali Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan PT AirAsia Indoneisa Tbk (CMPP) menyampaikan terjadi peningkatan rugi bersih yang diatribusikan terhadap pemilik entitas induk pada periode kuartal pertama tahun ini.
Emiten yang terafiliasi dengan AirAsia Berhad, asal Negeri Jiran ini menelan kerugian Rp 345,53 miliar, naik 268% dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 93,79 miliar.
Membengkaknya kerugian bersih AirAsia berimbas ke rugi per saham dasar menjadi minus Rp 31,34 per saham dari sebelumnya minus Rp 8,78 per saham.
Pada periode 3 bulan pertama 2020, emiten bersandi CMPP ini membukukan penurunan pendapatan sebesar 0,57% menjadi Rp 1,32 triliun dari tahun lalu Rp 1,33 triliun.
Namun, pada saat sama, beban usaha perseroan mengalami kenaikan sebesar 18,8% menjadi Rp 1,67 triliun dari tahun lalu. Musababnya, beberapa komponen beban memberikan andil kenaikan, antara lain, beban bahan bakar sebesar yang naik 6,83 secara tahunan dari Rp 576,51 miliar menjadi Rp 615,89 miliar.
Pos-pos lain yang juga tercatat mengalami peningkatan adalah biaya perbaikan dan perawatan, gaji dan tunjangan serta pelayanan pesawat dan penerbangan.
Sebagai informasi, dalam pengumuman di laman keterbukaan informasi, AirAsia Indonesia mengakui terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar menyebabkan maskapai berhenti beroperasi selama lebih dari 3 bulan dan baru mengoperasikan kembali penerbangan berjadwal pada 19 Juni 2020.
Pembatasan kegiatan operasional tersebut berdampak pada penurunan pendapatan perseroan di kisaran 51%-71% dan penurunan laba bersih 51%-75%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos AirAsia Buka-bukaan, Hingga Kapan Kuat Hadapi Covid-19