Transaksi Efek Turun, Laba BEI Drop 74%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
31 August 2020 12:08
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis kinerja keuangan yang berakhir pada periode 31 Juni 2020. Dalam laporan yang dipublikasi di media massa, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang periode 6 bulan pertama terkoreksi 74,46% menjadi Rp 73,11 miliar dari sebelumnya Rp 286,25 miliar.

Penurunan laba bersih BEI disebabkan penurunan pendapatan usaha, terutama dari pos jasa transaksi efek dan jasa kliring.

Tercatat, pendapatan dari transaksi efek mengalami penurunan 19,54% menjadi Rp 328,47 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 408,25 miliar. Sedangkan, pendapatan dari jasa kliring turun dari sebelumnya Rp 205,74 miliar menjadi Rp 166 miliar.

Pendapatan dari jasa pencatatan dan jasa informasi masih mencatatkan tren kenaikan dari periode di tahun sebelumnya.

Adapun, pendapatan usaha dari bukan transaksi bursa mengalami kenaikan menjadi Rp 36,67 miliar dari sebelumnya Rp 31,56 miliar. Pada paruh pertama, BEI membukukan kerugian dari investasi senilai Rp 10,60 miliar, berkebalikan dari posisi Juni tahun lalu dengan keuntungan Rp 126,05 miliar.

Sementara itu, dari pos beban, tercatat turun 3,86% menjadi Rp 600,97 miliar dari sebelumnya Rp 625,10 miliar.

Total aset BEI hingga Juni 2020 sebesar Rp 7,15 triliun per Juni 2020, sedikit turun dari posisi Desember 2019 sebesar Rp 7,2 triliun. Aset ini, terdiri dari ekuitas Rp 4,58 triliun dan liabilitas Rp 2,57 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Ini Keringanan dari SRO Bagi Pelaku Pasar Modal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular