
Doa Erick Thohir: Semoga Ekonomi RI Tak Minus 10%

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak semakin terpuruk dalam beberapa bulan mendatang di tengah kekhawatiran dan ancaman terjadinya resesi ekonomi akibat pandemi.
Hal tersebut dikemukakan Erick Thohir dalam sebuah diskusi, seperti dikutip CNBC Indonesia melalui akun Instagram resminya @erickthohir, Senin (31/8/2020).
Erick pun memahami, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat minus 5,3% pada kuartal II-2020.
"Kita mulai dari minus 5,3%, mudah-mudahan jangan dari minus 5% jadi minus 10%. Mestinya jadi nol, atau minus satu atau dua," kata Erick.
Erick memahami, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, situasi ini bukan berarti membuat pemerintah lengah.
"Ini IMF [Dana Moneter International], OECD [Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan] bicara tahun depan Indonesia akan plus 4,5% sampai 5,5% pertumbuhan ekonominya," jelasnya.
Maka dari itu, Erick menegaskan bahwa kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 memegang peranan penting dalam mengendalikan virus tersebut. Jika wabah ini bisa diatasi, perekonomian pun akan kembali normal.
"Mereka tadi sudah ada hitungan masa kita gak percaya. Sekarang kuncinya kita jangan saling menyalahkan. Sama-sama bersatu bangun optimisme," katanya.
"Tapi jangan dibalik-balik protool Covid-nya, harus yang terdepan pake masker, cuci tangan agar jarak itu harus," kata Erick yang juga Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 bisa mendekati 0%. Meski indikator recovery pada bulan Juli masih dini dan rapuh, Menkeu yakin akselerasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Agustus dapat menopang konsumsi dan investasi.
"Kalau seandainya kontraksi investasi bisa lebih diturunkan, lebih kecil dalam hal ini mendekati 0 dan konsumsi juga bisa mendekati zona netral yaitu 0, maka kita bisa berharap kuartal ketiga mendekati ke 0%," katanya.
Pada Rabu (5/8/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB kuartal II-2020. Seperti sudah prediksi banyak kalangan, ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 terkontraksi, dan itu menjadi kenyataan.
BPS mencatat, ekonomi Indonesia kuartal II-2020 terhadap kuartal II-2019 terkontraksi 5,32% (y-on-y), ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi pertumbuhan 4,19% (q-to-q), dan ekonomi Indonesia semester I-2020 terhadap semester I-2019 terkontraksi 1,26% (c-to-c).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN