Sri Mulyani Bicara 1,5 Bulan yang Menentukan bagi RI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 August 2020 11:42
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, Indonesia masih mempunyai waktu 1,5 bulan untuk menentukan nasibnya. Apakah Indonesia akan terlepas atau justru masuk ke jurang resesi mengikuti negara lainnya.

Menurutnya, pemerintah akan menggunakan segala kebijakan untuk memulihkan perekonomian terutama di kuartal III-2020 yang tertekan sangat dalam akibat pandemi Covid-19, di mana tekanan terdalam terjadi pada kuartal II-2020 dengan perekonomian yang minus 5,32%.

Oleh karenanya, pada kuartal III-2020, perekonomian harus masuk ke zona positif maksimal tumbuh 0% agar terhindar dari jurang resesi.

"Kuartal III, masih ada 1,5 bulan dan pemerintah akan gunakan semua instrumen untuk terus menjaga pemulihan atau pembalikan ekonomi ke arah positif," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Squawk Box, Jumat (28/8/2020).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini melanjutkan, cara pemerintah untuk memulihkan ekonomi terutama di kuartal III adalah mengarahkan segala kebijakan untuk tetap fokus pada penanganan Kesehatan sekaligus mendorong faktor perekonomian agar bisa masuk ke zona positif.

Dari sisi kesehatan, ia menjelaskan pemerintah akan tetap menghimbau mengikuti protokol kesehatan seperti disiplin menggunakan masker. Selain itu juga kebijakan mengarah kepada pengadaan vaksin.

Dari sisi non kesehatan, ia menjelaskan pemerintah akan terus melanjutkan dan memperluas cakupan dari program bantuan sosial yang selama ini sudah ada, seperti program PKH (program keluarga harapan) dan kartu sembako yang akan diperluas penerimanya hingga tingkat pedesaan.

Kemudian, ada juga program baru yakni membantu pekerja swasta yang menjadi anggota BP Jamsostek yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta. Bantuan berupa subsidi gaji sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan.

Selanjutnya, untuk UMKM pemerintah juga memberikan subsidi bunga, penundaan cicilan hingga kredit modal kerja tambahan. Ini dilakukan dengan menempatkan dana di perbankan untuk menjalankan program tersebut.

"Masih banyak yang kita lakukan dan kita harapkan ini bisa mendorong konsumsi maupun produksi. Jadi kita harap kuartal III dengan instrumen pemerintah ini, pembalikan ekonomi bisa dipertahankan dan diakselerasi sehingga overall ekonomi kita bisa mendekati netral atau 0%," jelasnya.

BPS mencatat, ekonomi Indonesia kuartal II-2020 terhadap kuartal II-2019 terkontraksi 5,32% (y-on-y), ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi pertumbuhan 4,19% (q-to-q), dan ekonomi Indonesia semester I-2020 terhadap semester I-2019 terkontraksi 1,26% (c-to-c).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prepare for the Worst, Ini Wejangan Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular