Tunda KIK-EBA, JSMR Mau Rilis Surat Berharga Komersial Rp 1 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 August 2020 16:14
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Kembali Dibuka Secara Bertahap (Dok. Jasa Marga)
Foto: Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Kembali Dibuka Secara Bertahap (Dok. Jasa Marga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten BUMN pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menunda untuk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) syariah yang direncanakan sejak tahun lalu.

Namun perusahaan bakal memperbanyak instrumen keuangan dengan menerbitkan Surat Berharga Komersial (SBK) atau commercial paper senilai Rp 500 miliar-Rp 1 triliun.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan commercial paper ini mirip dengan discounted bond karena diterbitkan dengan nilai diskon dan tenor selama satu tahun.

"Nanti kita rencananya target size karena produk baru, ga kejar size, Rp 500 miliar-Rp 1 triliun dari penerbitannya. Ga kejar size tapi menyemarakkan produk yang diterbitkan BI," kata Eka dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/8/2020).

Sementara untuk menerbitkan KIK-EBA disebutkan ditunda dan akan di-review kembali akhir tahun nanti jika perusahaan masih membutuhkan pendanaan lebih lanjut.

SKB sendiri merupakan surat utang jangka pendek yang diterbitkan tanpa jaminan di pasar uang dan diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga keuangan. Surat utang ini dapat diterbitkan oleh korporasi non-bank sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek.

Sebelumnya disebutkan bahwa Jasa Marga tengah mengkaji penerbitan sejumlah instrumen keuangan untuk men-generate pendanaan untuk penyelesaian proyek perusahaan.

Beberapa alternatif pembiayaan yang dipertimbangkan antara lain KIK-EBA syariah dengan target dana setidaknya Rp 2 triliun. Untuk sekuritisasi ini perusahaan akan menggunakan aset dasar pendapatan tiket dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta outer ring road/JORR) Cilincing-Cikunir.

Kemudian, perusahaan juga sedang mengkaji untuk kembali menerbitkan KIK-DINFRA dengan menggunakan underlying salah satu ruas tol Trans Jawa yang mayoritas masih dimiliki perusahaan. Untuk instrumen ini pihak perusahaan masih menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Selain itu, perusahaan juga tengah mengkaji untuk menerbitkan zero coupon bond dan step up coupon bond. Namun sayangnya perusahaan masih belum menemukan pricing yang cocok untuk penerbitan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Mudik Lebaran, Jasa Marga Bakal Panen Trafik Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular