
Market Cap BCA Menuju Rp 800 T, Kokoh Berada di Puncak

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu mengalami penguatan tipis . Penguatan IHSG tersebut tidak mempengaruhi perubahan 10 saham berkapitalisasi terbesar seperti pekan lalu.
Pada periode 18 Agustus-19 Agustus 2020, IHSG menguat 0,48% dan ditutup di level 5.272,81. Sebenarnya IHSG sempat mencatatkan penguatan, tetapi pada perdagangan terakhir hari Rabu (19/8/2020) IHSG melemah 0,42%.
Pada pekan lalu yang hanya 2 hari perdagangan, investor asing melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar mencapai Rp 325 miliar.
Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) pekan lalu memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di posisi 4%. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menilai tersebut masih konsisten untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
BI menilai ekonomi Indonesia triwulan III-2020 akan membaik sejalan dengan relaksasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan stimulus fiskal serta berlanjutnya kebijakan moneter, restrukturisasi dunia usaha, dan sarana digital dalam transaksi ekonomi dalam mendukung UMKM.
BI juga melihat perbaikan ekonomi mulai terlihat di China yang didorong dampak pandemi yang kian berkurang. Walaupun begitu, bank sentral masih mewaspadai adanya tensi geopolitik di global.
Namun, kabar dari ketidakpastian seputar kapan pandemi berakhir masih membuat pasar keuangan diterpa kecemasan.
Ke depan beberapa faktor yang menggerakkan harga saham global termasuk di dalam negeri adalah perkembangan pandemi Covid-19, perkembangan terbaru vaksin, stimulus lanjutan dari pemerintah dan bank sentral hingga tensi geopolitik AS-China.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.883 triliun naik tipis dari posisi sebelumnya Rp 2.871 triliun seiring dengan IHSG yang menguat tipis pekan lalu.
![]() Tabel Market Cap |
Berdasarkan data di atas, rata-rata kapitalisasi pasar mengalami penurunan, hanya 2 emiten yang mengalami kenaikan signifikan. Penurunan kapitalisasi pasar ini disebabkan karena beberapa emiten mengalami penurunan harga saham dan volume transaksi yang diperdagangkan pekan lalu.
Pada pekan lalu, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,23% secara mingguan. Sementara PT Astra International Tbk (ASII) turun 0,47% secara mingguan.
Sampai saat ini, belum terjadi perubahan posisi dari pekan ini dengan pekan sebelumnya, di mana PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh di puncak klasemen dengan kapitalisasi pasar Rp 780 triliun jauh melebihi emiten-emiten yang kapitalisasi pasarnya naik Rp 7 triliun.
Kapitalisasi pasar yang berhasil meningkat signifikan salah satunya adalah PT Bank BRI Tbk (BBRI) yang berhasil meningkat Rp 5 triliun walaupun laba BBRI mengalami penurunan sebesar 37% secara month to month (mtm).
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diobral Asing Habis-habisan, Saham Bank Kakap Ambles