Josss! Wall Street Hijau, Nasdaq Rekor (Lagi)

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 August 2020 06:00
FILE - In this March 18, 2020, file photo traders at the New York Stock Exchange watch President Donald Trump's televised White House news conference in New York. When President Donald Trump speaks, financial markets gyrate and quiver in real time. (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Nasdaq Composite berhasil mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Pada Jumat (21/8/2020) dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,17% ke 27.793,73. Sedangkan S&P 500 naik 0,32% ke 3.385,51 dan Nasdaq melesat 1,06% menjadi 11.264,95.

Kini, Nasdaq dan S&P 500 sudah membukukan kenaikan secara year-to-date, masing-masing 25,54% dan 4,79%. Tinggal DJIA yang masih tertinggal dengan koreksi 2,8% sejak akhir 2019.

wall streetRefinitiv

Awalnya, investor di Wall Street sempat jiper melihat data ketenagakerjaan terbaru. Pada pekan yang berakhir 15 Agustus, jumlah klaim tunjangan pengangguran tercatat 1,106 juta. Naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 971.000.

Namun kemudian pelaku pasar menyadari bahwa ada kekuatan besar yang mampu menyokong pemulihan ekonomi yaitu bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Saat legislatif dan eksekutif masih berdebat soal paket stimulus fiskal, Jerome 'Jay' Powell dan kolega adalah tumpuan harapan.

"Investor melihat kemerosotan ekonomi sudah begitu dalam, sehingga proses pemulihan akan segera dimulai. Terlebih The Fed masih memberikan dukungan. Terlepas benar atau salah, beginilah yang terjadi," kata Brian Reynolds, Chief Market Strategist di Reynolds Strategist, sebagaimana diwartakan Reuters.

Saham teknologi lagi-lagi menjadi mesin penggerak utama laju Wall Street, yang membikin indeks Nasdaq terus menanjak. Harga saham Micosoft melonjak 2,33%, Apple melesat 2,22%, dan Intel melejit 1,74%. Lonjakan saham Intel terjadi setelah perseroan mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) senilai US$ 10 triliun.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Menguat Setelah 3 Hari Jeblok, tapi PHP Gak Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular