
Sstt.. Pasar Asia Bisa Cuan Banyak Kalau Biden Menang Pemilu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemenangan Joe Biden nampaknya ditunggu-tunggu, sebab jika calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat itu memenangkan pemilihan pada November mendatang, ia bisa menjadi keuntungan bagi Asia.
Hal ini setidaknya dikatakan Rob Subbaraman dari perusahaan finansial asal Jepang Nomura. "Khusus untuk Asia, jika Biden menang, saya pikir itu akan benar-benar positif," katanya dalam tayangan 'Street Signs Asia' CNBC pada Selasa (18/8/2020).
"Kepresidenan Biden, jika dia menang, akan menghasilkan pembuatan kebijakan yang lebih pasti, pembuatan kebijakan luar negeri," lanjut kepala penelitian makro global di Nomura tersebut.
"Itu sangat kurang dan saya pikir akan ada lebih banyak pembangunan koalisi. Saya pikir ini akan lebih menguntungkan secara umum untuk wilayah ini."
Meski begitu, ia tetap berharap Biden bisa keras terhadap China pada lebih banyak hal, tak hanya perdagangan. Menurutnya mantan wakil presiden AS tersebut akan menjadi "positif bagi seluruh dunia" secara keseluruhan.
Tapi, pasar AS mungkin akan terpukul di bawah kepresidenan Biden. "Saya pikir akan ada lebih banyak fokus pada redistribusi pendapatan di AS, yang tidak akan baik untuk pasar AS," katanya.
Subbaraman menambahkan bahwa kepresidenan Biden berpotensi dapat fokus pada pajak yang lebih tinggi dan lebih keras pada perusahaan teknologi, yang akan menjadi "lebih negatif" untuk pasar di Amerika Serikat dibandingkan dengan tempat lain.
Biden secara resmi menjadi kandidat Partai Demokrat untuk presiden Selasa malam di Konvensi Nasional Demokrat virtual. Ia akan menjadi penantang petahana Presiden Donald Trump dalam pemilihan 3 November 2020 nanti.
Sebelumnya Biden sempat memenangkan pemungutan suara yang dilakukan secara online dalam konvensi Partai Demokrat. Suara untuk Biden di 50 negara bagian dan tujuh wilayah lebih unggul dari calon lain yakni Bernie Sanders.
Joe Biden sebelumnya adalah Wakil Presiden Obama saat masih menjabat di Gedung Putih. Suara untuk Biden naik belakangan dan mengungguli Trump karena kerusakan yang terjadi akibat pandemi virus corona (Covid-19) di AS.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilu AS, Investor Khawatir Pasar Saham Bakal Goyang Dombret
