
Februari 2021 Bank Syariah BUMN Merger, Begini Updatenya

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan bank syariah milik bank pelat merah tampaknya sudah mendapatkan lampu hijau dari pemegang sahamnya. Bank hasil merger ini akan di bawah koordinasi himpunan bank milik negara (Himbara).
Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi menilai potensi perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar. Bank syariah juga sangat reliance menghadapi pandemi covid-19. "Dan ini tunjukkan, bahwa merger ini tujuannya untuk optimalkan bank syariah di bawah koordinasi himbara dan ini tujuannya baik, mudah-mudahan berjalan lancar," kata Hery.
Lalu entitas bank syariah mana yang bakal menjadi survival? Hery belum bersedia menjelaskannya.
"Tidak ada holding karena nanti ada survivalnya, saat ini belum ada info," ujar Hery
Hery menambahkan, penetrasi bank syariah di Indonesia masih kecil 8,5%-9%. Angka ini jauh di bandingkan Malaysia, dimana penetrasi perbankan syariah hampir 40%-50% dan di Timur Tengah mencapai 80%-90%
Indonesia saat ini, kata Hery, belum punya bank syariah besar, bahkan masuk 20 besar dunia. Padahal Indonesia merupakan negara penduduk dengan populasi umat islam terbesar di dunia.
"Tujuan Kementerian BUMN ingin bangun satu bank yang solid, besar sehingga ada top ten bank di indonensia dan sejajar dengan bank konvensional di market," kata Hery.
Beberapa waktu lalu, Erick menyatakan akan menggabungkan bank syariah pelat merah mulai Februari tahun depan.
Nilai merger ini akan menghasilkan satu entitas bank syariah baru dengan total aset sebesar Rp 207 triliun. Wacana ini memang bukan barang baru, sebelumnya kala Dahlan Iskan menjabat sebagai Menteri BUMN, pernah mewacanakan hal serupa namun belum terealisasi.
"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba mergerin. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu. Bank Syariah Mandiri, BNI, dan BRI," kata Erick Thohir, Kamis (2/7/2020).
Menurut mantan bos FC Internazionale itu, potensi bank syariah di Tanah Air cukup besar sebagai negara mayoritas penduduknya beragama muslim.
"Lalu kenapa saya menginginkan merger syariah, karena Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah, kalau syariah di-merger ia bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," tutur dia.
Saat ini, ada tiga bank umum syariah yang merupakan anak usaha BUMN. Ketiga bank itu adalah, PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Sedangkan untuk Bank BTN masih berupa unit syariah yaitu Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Total aset ketiga bank syariah tersebut mencapai Rp 207 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK Bicara Soal Pentingnya Merger Bank Syariah BUMN