
Jebret! Pemilik Saham Ini Cuan Hingga 20,42% Dalam Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan penguatan 5 hari berturut-turut pada perdagangan pekan ini. IHSG berhasil reli seratus poin lebih atau2,20% ke level 5.247,69.
Disokong IHSG yang melesat tinggi, saham-saham ini berhasil melesat menduduki posisi saham yang memberikan cuan terbanyak dalam sepekan. Simak tabel berikut.
Saham yang mengalami kenaikan tertinggi ditempati oleh perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang berdiri sejak 1982 dan melantai di BEI sejak 1990. Harga saham BFIN berhasil melesat 20,42% ke level Rp 342/unit.
Posisi kedua ditempat oleh anak usaha bank BRI yakni PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang berhasil reli 19,66% ke level harga Rp 280/unit
Harga AGRO juga berhasil melesat karena efek buyback saham yang sudah dan akan dilakukan oleh perusahaan.
Sebelumnya, manajemen perseroan mengungkapkan akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham di pasar sekunder seiring dengan kondisi pasar yang berfluktuasi tajam dan berpengaruh ke harga saham perusahaan.
Direktur Utama Bank BRI Agroniaga Ebeneser Girsang mengatakan perseroan akan melakukan buyback saham yang direncanakan sebanyak-banyaknya Rp 2,5 miliar.
"Buyback ini dilakukan secara bertahap dalam periode 3 Juli sampai dengan 2 Oktober 2020," katanya, Senin (6/7/2020).
Selanjutnya terdapat induk usaha Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang harga sahamnya berhasil terbang 14,85% ke level Rp 232/unit.
Harga saham grup MNC yang melesat sempat dihubung-hubungkan dengan foto Lo Kheng Hong bersama Hary Tanoe. Foto itu ditangkap investor bahwa Lo Kheng Hong masuk ke saham-saham Grup MNC, sebagaimana ramai disinggung di grup-grup analis.
Lo Kheng Hong dikenal sebagai salah satu investor bertipe value investing (berbasis nilai) di BEI dan sukses. Bahkan dia dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia karena sudah meraup untung dengan memilih saham-saham dengan fundamental baik dan valuasi yang murah.
Selanjutnya pada minggu ini PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga berhasil tumbuh tinggi 13,12%. Hal ini dikarenakan ternyata INKP diuntungkan oleh kehadiran virus corona karena laba bersih INKP pada Q-1 2020 berhasil melesat 145%.
Kendati penjualan INKP turun, laba bersih INKP berhasil terbang karena mendapatkan keuntungan selisih laba kurs. Kita ketahui sendiri setelah diserang virus corona, mata uang rupiah anjlok sangat parah bahkan sempat menyentuh titik terlemahnya di angka Rp 16.550/US$. Tentunya ini sangat menguntungkan untuk perusahaan eksportir seperti INKP.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000