
Good News! Investor Pasar Modal Tembus 3 Juta Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan jumlah investor pasar modal tumbuh cukup pesat di tahun ini yang didorong oleh menggeliatnya transaksi dari investor ritel domestik. Investor pasar modal sudah mengalami kenaikan 22% dari tahun lalu menjadi 3 juta investor.
Hal ini disampaikan Direktur Utama BEI, Inarno Dajajadi. Angka 3 juta investor itu kata dia, sudah termasuk investor di instrumen saham, obligasi dan reksa dana.
"Pertumbuhan investor pasar modal signifikan, di tahun ini sudah mencapai 3 juta investor. Naik 22% dari 2019," kata Inarno Djajadi, dalam paparan lewat webinar, Kamis (13/8/2020).
Dari sisi jumlah investor aktif harian, BEI juga mencatat ada kenaikan mendekati 100% dari sebelumnya rata-rata investor yang aktif melakukan transaksi di kisaran 50.000 sampai 60.000, pada Juni 2020 jumlahnya mencapai puncak di 112.000 investor.
Fenomena kenaikan investor ritel yang cukup signifikan ini sebetulnya sudah dirasakan oleh sejumlah perusahaan sekuritas kendati pasar saham terkoreksi cukup tajam.
Head of Equity Research PT BNI Sekuritas, Kim Kwie Sjamsudin menuturkan, fenomena kenaikan investor ritel ini tak hanya terjadi di bursa saham domestik, melainkan jadi fenomena global.
"Di negara maju mereka beberapa banyak menggunakan stimulus yang mereka terima untuk investasi di pasar saham. Sekarang ini karena institusi awal waktu pandemi masih sangat khawatir," ucapnya, dalam pemaparan, Selasa (28/7/2020).
Sejak awal tahun ini, BNI Sekuritas mencatat penambahan sebanyak 40.000 investor ritel baru menjadi 160.000 Single Investor Identification (SID) secara akumulasi.
Hal yang sama juga terjadi di PT Mandiri Sekuritas. Saat pandemi, justru terjadi banyak penambahan SID baru.
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Dannif Danusaputro menuturkan pandemi mendorong masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik dan mengalokasikan dananya untuk investasi guna mengantisipasi kebutuhan dana darurat di masa depan.
"Dengan WFH ini banyak investor baru yang masuk ke market dan konsentrasinya di saham yang memiliki fundamen baik, sehingga memberikan kesempatan kepada investor ritel melakukan investasi berdasarkan fundamental yang benar," kata Dannif, dalam paparan kinerja di Gedung Mandiri Sekuritas, Kamis (23/7/2020).
Selama 6 bulan pertama tahun 2020, Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan sebanyak lebih dari 26.000 nasabah baru untuk segmen ritel menjadi total 145 ribu nasabah, jumlah yang meningkat 35% secara tahunan.
Hingga penghujung tahun, Mansek menargetkan penambahan investor baru secara akumulasi menjadi 150.000 nasabah.
Sementara itu, PT Bahana TCW Investment Management mencatat penambahan investor baru sebesar 9% menjadi 50.000 investor dari sebelumnya 45.000.
Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Management, Soni Wibowo mengatakan, pertumbuhan jumlah investor retail tersebut ini sejalan dengan program inklusi keuangan yang digalakkan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah