
Aramco dan Petronas Dapat Duit Banyak dari IPO, Pertamina?

IPO membuka jalan bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan. Dalam kasus Saudi Aramco dan Petronas Chemicals, duit yang didapat malah bukan kaleng-kaleng. Uang sebesar itu akan menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Apakah membuat perusahaan milik negara menjadi perusahaan publik sama dengan menjual aset? Sama sekali tidak.
Aset tetap menjadi milik perusahaan, dalam hal perusahaan milik negara ya berarti tetap dimiliki negara. Bahkan kalau negara (atau perwakilannya) menjadi pemegang saham mayoritas, maka kepentingan negara tentu akan menjadi prioritas pertama dan yang paling utama.
Isu ini yang kerap menjadi batu sandungan bagi Pertamina, perusahaan migas milik negara asal Indonesia, dalam menjajaki IPO. Ya, rencana IPO buat anak usaha atau sub-holding Pertamina memang sudah ada.
"IPO adalah salah satu alternatif cara mendapatkan pendanaan untuk pengembangan usaha dan tidak akan mempengaruhi kinerja penugasan pemerintah kepada Pertamina," tegas Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina, belum lama ini.
Memang ada pandangan bahwa ketika menjadi perusahaan publik maka Pertamina bakal melupakan tugas melayani rakyat. Semata-mata hanya berorientasi kepada cuan, begitu katanya.
Namun perlu dicatat bahwa yang akan melakukan IPO adalah anak usaha, bukan Pertamina sebagai induk usaha. Pertamina juga akan tetap menjalankan tugas dari pemerintah, bahkan bisa lebih fokus karena urusan bisnis akan difokuskan kepada anak usaha.
Keuntungan IPO anak usaha Pertamina adalah bisa meraup dana investasi tanpa 'menggadaikan' harga diri. Jadi kalau ada kesempatan, mengapa tidak?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]