Dolar Berjaya, Rupiah Terlemah di Asia!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 August 2020 10:17
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Apa boleh buat, dolar AS memang sedang trengginas. Pada pukul 09:21 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,21%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah melesat lebih dari 1%.

Maklum, dolar AS sebelumnya sudah sangat tertekan. Selama sebulan ke belakang, koreksi Dollar Index mencapai 2,74%. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ambles 6,42%.

Oleh karena itu, akan tiba waktunya investor kembali melirik dolar AS yang sudah 'murah'. Ditambah lagi ada memang ada momentum untuk mengoleksi mata uang Negeri Paman Sam.

Malam ini waktu Indonesia, pemerintah AS akan melelang empat seri obligasi yaitu yang bertenor 105 hari, 154 hari, dan 10 tahun. Total target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 93 miliar. Bahkan untuk yang tenor 10 tahun target indikatifnya mencapai US$ 38 miliar, tertinggi dalam sejarah.

Jelang lelang, investor pun berlomba-lomba melepas obligasi pemerintahan Presiden Donald Trump. Ini menyebabkan imbal hasil (yield) terkerak ke atas.

Kenaikan yield di pasar sekunder membawa harapan akan tingginya kupon dalam lelang si pasar perdana malam nanti. Bernafsu untuk mendapat cuan, investor pun berbondong-bondong memborong dolar AS agar bisa membeli US Treasury Bond. Permintaan dolar AS meningkat, nilai tukarnya pun menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular