Sentul City Digugat Pailit, Saham Anak Usahanya Malah Terbang

Tri Putra, CNBC Indonesia
11 August 2020 16:47
Sentul City (dok. Sentul City)
Foto: Sentul City (dok. Sentul City)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi saham PT Sentul City Tbk (BKSL) menyusul adanya informasi adanya Permohonan Pernyataan Pailit dari keluarga Bintoro kepada Sentul City di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek Sentul City di seluruh Pasar sejak sesi I Perdagangan Efek hari Senin, 10 Agustus 2020 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis pengumuman BEI, dikutip Senin (10/8/2020).

Suspensi ini dilakukan BEI dengan merujuk pada informasi adanya Permohonan Pernyataan Pailit kepada Sentul City selaku Termohon dalam laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara: 35/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.Pst. tanggal 7 Agustus 2020 dan dalam rangka menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

Saham BKSL sendiri terakhir diperdagangkan sudah mentok turun di level gocap alias Rp 50/unit. Memang tahun 2020 belum menjadi tahun yang baik bagi BKSL tercatat setelah diserang pandemi virus corona, saham BKSL sudah terkoreksi sebesar 41%.

Emiten pengembang lokasi Bukit Sentul di Bogor ini sendiri sempat menyentuh level tertingginya 2007 silam di harga Rp 800/unit sebelum Krisis Finansial Global 2008 menghantam.

Sejak saat itu BKSL tidak lagi sama, bahkan saham yang sudah melantai sejak 1997 ini tidak mampu naik kembali ke level Rp 400/unit dan cenderung diperdagangkan di harga sekitar Rp 100/unit.

Menariknya, anak usaha BKSL tidak terpengaruh dengan berita buruk mengenai perusahaan induknya yang digugat pailit. Tercatat BKSL memiliki anak usaha yang juga melantai di BEI yakni PT Natura City Developments Tbk (CITY) dengan kepemilikan sebesar 51,44%. Natura City mengelola proyek Serpong Natura City.

Harga saham CITY pada perdagangan hari ini bergerak liar dan ditutup naik 9,25% di level Rp 59/unit. Bahkan harga saham CITY sempat terbang 18,5% ke level Rp 64/unit sebanyak tiga kali.

Volume perdagangan saham CITY juga mulai meningkat 'bangkit dari kubur' sejak empat hari terakhir, setelah sebelumnya harganya bergerak di kisaran Rp 51/unit-Rp53/unit dengan total volume perdagangan kecil bahkan kadang tidak ada transaksi sama sekali.

Terkait dengan gugatan pailit, manajemen Sentul City pun akhirnya melayangkan somasi terhadap Keluarga Bintoro.

Sekretaris Perusahaan BKSL, Alfian Mujani menjelaskan, somasi dilayangkan kepada Andi Ang Bintoro Cs untuk melakukan serah terima atas kavling siap bangun dan akan mengambil semua langkah dan tindakan hukum yang diperlukan untuk melindungi kepentingan para stakeholder termasuk para konsumen dan pemegang saham publik.

Alfian menegaskan, saat ini pengembang sama sekali tidak memiliki utang kepada pembeli yang didalilkan dalam gugatan kepailitan tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular