Uji Klinis Vaksin Covid-19 Mulai, IHSG 'Semangat 45' Menguat

Tri Putra, CNBC Indonesia
11 August 2020 09:16
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (11/8/20) dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,13% di level 5.164,62. Selang 5 menit IHSG masih berada di zona hijau naik sebesar 0,48% di level 5.183,72.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 12 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 397 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 7 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 5 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 1,4 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 1,3 miliar.

Dari dalam negeri, investor juga perlu mencermati perkembangan terbaru soal vaksin Covid-19. Dari dalam negeri, Bio Farma mulai melakukan uji klinis terhadap kandidat vaksinnya kepada 1.620 sukarelawan hari ini. 

"Besok rencana penyuntikan perdana vaksin untuk UK3 [uji klinis 3]. Relawan yang terlibat dalam UK3 sebanyak 1.620 orang," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Senin (10/8/2020).

Seperti diketahui, Bio Farma melakukan uji klinis tahap ketiga atas vaksin hasil kerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac. Kerja sama untuk uji klinis ini dilakukan Bio Farma bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran.

Rencana produksi juga telah disiapkan dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun dan Desember nanti akan tersedia hingga 250 juta dosis per tahun. Kabar seputar vaksin Covid-19 Bio Farma ini telah memberikan sentimen yang baik di pasar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau menghijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 2,05%, Nikkei di Jepang terapresiasi 1,62%sedangkan Indeks STI di Singapura naik 0,24%.

Beralih ke bursa New York, membaiknya data ekonomi Paman Sam di bulan Juli dan empat perintah eksekutif Donald Trump ternyata juga masih mampu membuat pasar cukup sumringah.

Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 berhasil ditutup di zona hijau dengan apresiasi masing-masing 1,3% dan 0,27%. Sementara itu Indeks Nasdaq Composite justru turun hampir 0,4%.

Apresiasi saham pada perdagangan awal pekan juga tak terlepas dari aksi Presiden Donald Trump menandatangani beberapa perintah eksekutif selama akhir pekan yang bertujuan untuk memperpanjang bantuan untuk masyarakat AS yang terdampak pandemi virus corona.

"Meskipun langkah Trump ini dapat menyebabkan tantangan hukum, secara politis hal itu memberi tekanan pada Kongres untuk mencapai kesepakatan," tulis Bill Stone, kepala investasi di Stone Investment Partners.

Langkah Trump dilakukan setelah para pemimpin kongres gagal membuat kemajuan pada paket stimulus virus korona minggu lalu. Beberapa manfaat dari paket yang ditandatangani di awal tahun telah berakhir pada akhir Juli, meningkatkan ketidakpastian tentang kemajuan ekonomi AS.

Namun, perintah Trump menghadapi tantangan hukum karena melanjutkan program akan membutuhkan dana federal, yang dikontrol Kongres. Demokrat bersikeras mereka tidak akan mendukung RUU yang tidak memperpanjang manfaat US$ 600 per minggu.

Pada hari Senin, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan kepada CNBC "Squawk on the Street" bahwa dia terbuka untuk lebih banyak pembicaraan tentang stimulus. "Kami siap untuk memberikan lebih banyak uang di atas meja." katanya

"Tebing fiskal masih merupakan risiko penurunan untuk Agustus," kata Aneta Markowska, kepala ekonom keuangan di Jefferies. 

"Pada September, putaran dukungan fiskal lainnya akan menciptakan momentum positif. Pembukaan kembali sekolah, meskipun hanya di beberapa negara bagian, akan memperkuat momentum positif dengan (1) mendorong belanja kembali ke sekolah dan (2) memungkinkan lebih banyak orang tua untuk kembali bekerja pada bulan September, "katanya dalam catatan kepada klien .

"Intinya, semua bintang berbaris untuk titik infleksi lain dalam aktivitas dan leg kedua dalam pembukaan kembali." pungkasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular