
Uji Klinis Vaksin Corona RI Hari Ini, IHSG Menguat Gak Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27% ke 5.157,83 pada perdagangan Senin kemarin. Penguatan berpeluang berlanjut hari ini, Selasa (11/8/2020) mengingat ada sentimen positif data luar dan dalam negeri.
Dari luar negeri, bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin waktu setempat, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif pada Sabtu (8/8/2020) waktu setempat atau Minggu (9/8/2020) WIB.
Salah satu dari empat perintah eksekutif itu berisi bantuan langsung kepada pengangguran senilai US$ 400 per pekan.
Bantuan senilai US$ 400 per pekan tersebut tentunya akan meningkatkan daya beli warga AS, yang berpotensi memberikan dampak signifikan ke PDB.
Sehingga harapan akan kebangkitan ekonomi AS kembali muncul. Saat negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia ini bangkit negara-negara lainnya juga akan terkerek naik.
Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street tentu memberikan hawa positif ke pasar Asia, termasuk IHSG.
Dari dalam negeri, Bio Farma mulai melakukan uji klinis terhadap kandidat vaksinnya kepada 1.620 sukarelawan hari ini.
Bio Farma melakukan uji klinis tahap ketiga atas vaksin hasil kerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac. Kerja sama untuk uji klinis ini dilakukan Bio Farma bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran.
Rencana produksi juga telah disiapkan dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun dan Desember nanti akan tersedia hingga 250 juta dosis per tahun. Kabar seputar vaksin Covid-19 Bio Farma ini telah memberikan sentimen yang baik di pasar.
Selain itu, data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis pagi setelah pasar dibuka juga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.
Secara teknikal, dengan penguatan 0,27% kemarin, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG masih tertahan di bawah level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% sehingga menjadi resisten kuat. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian. Level tersebut menjadi kunci pergerakan pada hari ini.
Melihat grafik 1 jam, indikator stochastic berada di dekat wilayah jenuh jual (oversold).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika mencapai overbought atau oversold, IHSG berisiko melemah atau punya peluang menguat.
IHSG masih tertahan di bawah level 5.163, jika berhasil ditembus dengan meyakinkan, IHSG berpotensi menguat ke 5.190, dan selanjutnya di 5.210.
Sementara jika tertahan di bawah 5.163, IHSG berisiko terkoreksi lagi ke 5.125, dengan support selanjutnya berada di 5.100 sampai 5.080.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!