
Tak Menarik bagi Investor, Rupiah Masuk Fase Konsolidasi

Secara teknikal, meski rupiah yang disimbolkan USD/IDR melemah pada pekan lalu, tetapi masih berada dalam fase konsolidasi sejak 2 pekan terakhir.
Fase konsolidasi artinya suatu instrument bolak balik naik turun dalam rentang tertentu. Pada satu titik fase ini akan memicu "ledakan" alias pergerakan besar.
Posisi penutupan rupiah pada perdagangan Senin (27/7/2020) tidak jauh dari posisi pembukaan perdagangan, serta pergerakan naik turun hari ini secara teknikal membentuk pola Doji jika dilihat menggunakan grafik Candlestick.
Suatu harga dikatakan membentuk pola Doji ketika level pembukaan dan penutupan perdagangan sama atau nyaris sama persis, setelah sebelumnya mengalami pergerakan naik dan turun dari level pembukaan tersebut.
Secara psikologis, pola Doji menunjukkan pelaku pasar masih ragu-ragu menentukan arah pasar apakah akan menguat atau melemah.
Munculnya Doji menjadi indikasi suatu instrument akan memasuki fase konsolidasi.
![]() Foto: Refinitiv |
Dalam kasus rupiah atau yang disimbolkan dengan USD/IDR, fase konsolidasi kemungkinan akan berada di rentang Rp 14.325/US$ sampai US$ 14.730/US$. Artinya, rupiah kecenderungannya akan bergerak bolak balik di antara level tersebut di pekan ini sampai akhirnya salah satu level tersebut dilewati.
Jarak antara batas bawah hingga ke batas atas sebesar Rp 405, artinya target pergerakan rupiah setelah menembus salah satu batas sebesar Rp 405. Seandainya batas atas yang dilewati, maka rupiah berisiko melemah ke Rp 15.135/US$, sebaliknya jika batas bawah yang ditembus maka rupiah berpotensi menguat ke Rp 13.920/US$.
Untuk jangka lebih panjang, batas atas Rp 14.730/US$ akan menjadi kunci pergerakan, level tersebut merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).
Ke depannya, selama tidak menembus ke atas Fib. Retracement 61,8% tersebut rupiah masih cenderung akan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
