Nafikan Ketegangan AS-China, Bursa Eropa Dibuka Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 August 2020 15:08
A trader works as screens show market data at CMC markets in London, Britain, December 11, 2018. REUTERS/Simon Dawson
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan Senin (10/8/2020), menyusul memudarnya kekhawatiran eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China bakal memasuki babak yang lebih buruk.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, naik 1,9% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor perbankan memimpin dengan naik 1,9% sebaliknya indeks saham sektor teknologi menjadi satu-satunya yang melemah.

Setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 0,4 poin (+0,1%) ke 363,92. Indeks FTSE Inggris naik 20,2 poin (+0,3%) ke 6.052,36 dan CAC Prancis tumbuh 8,9 poin (+0,15%) ke 4.896,63. Di sisi lain, indeks DAX Jerman turun 37,69 poin (-0,3%) ke 12.637,19.

Secara umum, bursa Benua Biru tengah mengikuti tren pergerakan di bursa Asia yang cenderung menguat menyusul data positif deflasi pabrik di China. Meski demikian, reli cenderung terbatas karena masih ada kekhawatiran akan kenaikan tensi AS-China setelah Presiden AS Donald Trump menerbitkan larangan penggunaan WeChat dan TikTok.

PemerIntahan Trump juga akan mengenakan sanksi baru pada 11 tokoh Hong Kong termasuk pemimpinnya yakni Carrie Lam atas perannya mengawal dan menerapkan kebijakan Beijing yang "merepresi kemerdekaan dan proses demokrasi".

Tidak berhenti di situ, Reuters melaporkan bahwa Gedung Putih dikabarkan juga ingin menghukum perusahaan China yang tercatat di bursa saham AS tetapi gagal memenuhi ketentuan audit dari pemerintah AS hingga batas waktu pada Januari tahun depan

Investor juga memantau negosiasi di Washington di mana perintah eksekutif Trump atas paket stimulus AS yang dikritik sebagai langkah inkonstitusional dan tak efektif. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dikabarkan bersedia memulai lagi negosiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular